BURANGA, suryametro.id – Bupati Buton Utara (Butur), Muh Ridwan Zakariah bersama Wakilnya Ahali, menghadiri acara adat Poringwangaa di Eengkineke (Sumur Tua) Desa Rombo,kecamatan Kulisusu, Selasa (19/10/2021).
Dalam perayaan Poriwangaa itu, juga dihadiri Ketua TP PKK Butur Hj Muniarty M Ridwan, Sekda Butur, Dandim 1429, Ketua Lembaga Adat bersama Perangkat Adat, Pimpinan OPD, Camat Kulisusu, serta tokoh masyarakat dari desa Rombo dan desa Linsowu.
Dalam kesempatan itu, Bupati Butur mengungkapkan, sebagai upaya pelestarian budaya lokal, pemerintah daerah (Pemda) Butur terus mendukung dan ikut membuka ruang bagi pengembangan nilai-nilai adat istiadat dan budaya lokal yang ada.
“Poriwangaa ini merupakan satu dari beberapa keanekaragaman kebudayaan Butur yang tidak ada di daearah lain, maka, kedepan perlu dilestarikan, termasuk poriwangaa di sumur Eengkineke, diminta agar perayaan ditahun berikutnya lebih besar lagi,” jelasnya.
Menurutnya, di sejumla wilayah ada daerah yang maju dan sejahtera masyarakatnya, karena berkat budaya lokalnya yang unik, dan tidak dimiliki oleh daerah lainnya, sehingga diminati oleh pengunjung dari wisatawan domestik maupun mancanegara
Oleh sebab itu, orang nomor satu di Butur itu mengajak, untuk menjadikan momen perayaan adat Poriwangaa sebagai alat pemersatu, dengan mengedepankan nilai-nilai norma agama dan meninggalkan segala bentuk budaya yang bertentangan dengan agama.
“Poriwangaa juga merupakan simbol budaya, yang tidak akan perna hilang selama masyarakat dan pemerintah terus menjaga dan melestarikannya,” tuturnya.
Lanjutnya, Poriwangaa merupakan salah satu kegiatan adat istiadat yang mampu mempersatukan masyarakat dalam memperkuat silaturrahmi, dengan persatuan lanjutnya, mampu mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan sejahtera serta masyarakatnya berbudaya.
Untuk diketahui, bahwa upacara adat Poriwanga ini merupakan sebuah tradisi dalam memperingati ditemukannya sumber air sumur yang digali selama tiga tahun.
Reporter: Man Butur