Dengarkan Keluhan Petani dan Nelayan, ASR Butur Buka Forum Diskusi

54 views
Dengarkan Keluhan Petani dan Nelayan, ASR Butur Buka Forum Diskusi. Foto: Man Butur/suryametro.id

BURANGA, suryametro.id – Guna menjaring dan mendengarkan seluruh keluhan masyarakat petani dan nelayan di Desa Laea, Kecamatan Wakorumba Utara (Wakorut), Kabupaten Buton Utara. Komunitas Aku Sahabat Rakyat (ASR) di Butur, menggelar kegiatan diskusi santai, Jum’at (29/10/2021).

Koordinator ASR Butur, Aliasdadi Agusman mengatakan, sebagai sahabat rakyat, ASR bertekat membantu dan terus bergerak dibidang sosial kemasyarakat. Hal yang paling utama adalah, berperan aktif membantu peningkatan sumber ekonomi dari sektor pertanian dan kelautan.

“Nah baik nelayan maupun petani, semuanya memiliki keluhan yang tidak jauh berbeda. Rata-rata mereka mengeluhkan kurangnya fasilitas pendukung seperti alat pertanian dan alat tangkap ikan. Faktor itulah yang mempengaruhi hasil para petani dan nelayan kita di Butur,” kata Aliasdadi.

Sebagai pembina ASR, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka diharapkan bisa lebih memfokuskan pada pelayaan terhadap petani dan nelayan jika nantinya terpilih sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra).

Selain mengeluhkan peralatan pendukung, sejumlah masyarakat juga berharap ASR bisa memperbaiki jalanan yang merupakan akses utama dan telah menjadi harapan besar seluruh masyarakat di Butur sejak lama.

“Setelah menampung keluhan masyarakat petani dan nelayan, kegiatan kembali kita lanjutkan dengan pembagian baju bertuliskan ASR dan melakukan edukasi untuk pencegahan penularan Covid-19,” kata Aliasdadi menambahkan.

Salah satu masyarakat Wakorut, Arif mengucapkan terimakasih kepada ASR Butur atas kehadiran mereka untuk mendengarkan apa yang menjadi keluhan dan hambatan yang selama ini dirasakan oleh petani dan nelayan di Wakorut saat ini.

“Saya ucapkan terimakasih dan saya selaku warga Sakorut, mendukung dan mendoakan bapak Andi Sumangeruka agar apa yang menjadi harapan, semoga dapat menjadi Gubernur Sultra kedepan di tahun 2024,” kata Arif.

Reporter: Man Butur
Editor: Herman Erlangga