Tidak membutuhkan waktu lama, postingan video dua orang kakak beradik yang masih duduk di bangku kelas 3 dan 4 Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Wameo, Kota Baubau di media sosial langsung viral. Video berdurasi 20 detik itu tak luput dari perhatian seorang Kapolres Baubau, AKBP Zainal Rio Chandra Tangkari.
Laporan: Hariman
Sejak kemarin hingga saat ini, penghuni jagat maya ramai mengkomentari postingan video yang mempertontonkan sepasang kakak beradik, Nadia Blink (11) dan Rizki Blink (9). Video singkat yang beredar di Tiktok dan Facebook itu memperlihatkan keduanya tengah bergantian sepasang sepatu sekolah. Salah satu dari mereka harus rela mengenakan sandal untuk ke sekolah.
Beruntung, di sekolah mereka, ada yang harus menjalani proses belajar pagi dan siang. Jika, Nadia yang lebih dulu masuk sekolah, maka Rizki harus terpaksa bersabar menunggu Nadia hingga selesai sekolah untuk bergantian sepatu. Begitu sebaliknya. Salah satu dari mereka menunggu di sekolah dengan mengenakan sandal jepit.
Ada dua momen yang terekam dalam video berdurasi 20 detik itu. Momen pertama, keduanya terlihat bergantian sepatu di dalam ruang kelas. Saat itu, Rizki terlihat melepas sepatunya untuk dipakai oleh sang kakak. Sedangkan momen kedua, terekam didepan ruang kelas. Momen kedua ini, terlihat Rizki tengah melepaskan sepatu dari kaki sang kakak.
Momen haru tersebut sontak menarik banyak perhatian warga net. Ratusan komentar bernada pujian dilontarkan, postingan tersebut juga berkali-kali dibagikan. Hingga akhirnya viral.
Kapolres Baubau, AKBP Zainal Rio Chandra Tangkari yang dikenal sebagai orang yang suka berbagi langsung merespon cepat. Berbekal informasi awal dari netizen, Kapolres langsung memerintahkan anggotanya untuk mencari tahu alamat tempat tinggal dua bocah tersebut. Tak butuh waktu lama, tempat mereka tinggal pun ditemukan.
“Inilah kekuatan media sosial. Saya tidak pernah kenal sebelumnya dengan Rizki maupun Nadia,” ujar Rio Tangkari saat bertandang ke kos-kosan mereka di Kelurahan Lipu, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sabtu, 20 November 2021.
Rio Tangkari mengaku terharu melihat potongan video yang beredar di media sosial itu. Sontak, Ia langsung teringat akan kisah hidupnya saat masih seumuran Rizki. Sempat mengalami kesusahan. Kehadirannya di tempat tinggal yang disewa bulanan itu untuk membesarkan hati keluarga Rizki dan Nadia. Agar keduanya tetap semangat dalam menjalani hidup ditengah keterbatasan ekonomi.
Nuansa haru pecah saat Kapolres mengajak Rizki dan Nadia membuka bingkisan yang dibawakan Kapolres. Seperangkat perlengkapan sekolah dari sepatu, baju, celana dan rok serta alat tulis menumpuk dalam kardus yang dibungkus rapi seperti kado. Tas yang pertama dikeluarkan langsung di pakaikan kepada keduanya. Begitu juga sepatu, langsung dipakaikan oleh Kapolres di kaki kedua bocah itu.
Tangis haru pecah. Rizki, Nadia dan ibunda keduanya, Mardian (30) tak kuasa menahan tangis. Nadia terlihat sampai terisak saat Kapolres mengenakan sepatu baru berwarna hitam di kakinya. Sembari mengenakan sepatu kepada kedua bocah itu, Kapolres selalu menitip pesan agar rajin belajar dan tetap patuh kepada kedua orang tua.
“Harapan saya kedepan tetap bersekolah untuk menggapai cita-cita yang sudah dipupuk sejak kecil. Kita tentu tidak hidup sendirian kita harus bisa membuka mata dan hati ketika ada saudara kita yang membutuhkan bantuan. Bantuan yang diberikan yang bisa membuat mereka senang, semangat. Allah maha baik dengan segala bentuk kekuatannya memberikan bantuan,” tutupnya.
Sementara itu, Mardian, ibunda dari Rizki dan Nadia mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Kapolres Baubau yang sudah meluangkan waktu untuk berkunjung di kediamannya.
Mardian bercerita, sepatu yang digunakan untuk bergantian adalah sepatu milik Nadia. Sepatu milik Rizki sendiri sudah tidak layak untuk digunakan. Dengan kondisi kekurangan, orang tua Rizki masih belum mampu untuk membelikan sepatu baru untuk digunakan Rizki bersekolah. Akhirnya, alternatifnya saling bergantian. Beruntung, proses belajar mengajar keduanya tidak bersamaan dilakukan.
“Sudah sejak kenaikan kelas 3 saling tukaran sepatu. Karena tidak ada sepatu,” kata Mardian sambil menggendong Astin adik dari Rizki dan Nadia yang baru berusia 7 bulan.
Nadia yang saat itu masih berurai air mata mengatakan, selama keduanya saling bergantian menggunakan satu pasang sepatu, kerap di bully atau di ejek oleh teman-teman sekolahnya. Tapi, perlakuan tersebut tak menyurutkan niat keduanya untuk tetap mengenyam pendidikan.
“Sering di ejek teman-teman. Katanya kenapa kalian ganti-ganti sepatu, tidak ada sepatu mu, kah?,” kata Nadia menirukan perkataan yang sering mereka terima di sekolah. Tak lupa juga Nadia dan Rizki mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Kapolres Baubau atas bantuan yang diberikan.