Program Bawang Merah yang Dilaunching Bupati Wakatobi Terancam Gagal Panen

279 views
Kondisi Bawang Merah yang menjadi lokasi launching program demplot bawang merah - Foto: Samidin/Suryametro.id

WANGI-WANGI, Suryametro.id – Program bawang merah yang sempat dilaunching bupati Wakatobi, Haliana beberapa waktu lalu terancam gagal panen akibat diserang penyakit.

Dari hasil penelusuran media ini, bawang merah seluas kurang lebih satu hektar di desa Komala, kecamatan Wangi-wangi Selatan kabupaten Wakatobi terlihat sebagian besar terserang hama penyakit. Hal itu nampak pada kondisi daun bawang merah yang terlihat layu dan membusuk sebelum masa panen.

Salah satu petani pengelola program demplot bawang merah dari dinas pertanian tersebut mengatakan, bawang merah yang menjadi garapannya itu terserang penyakit akibat curah hujan yang tinggi.

“Mungkin gegara hujan yang hampir seminggu kemarin itu,”tutur salah satu Petani yang tidak mau disebutkan namanya, Rabu (16/12/2021).

Selain faktor alam, ia juga menyangkan kurangnya perhatian pemerintah setempat terhadap nasib para petani yang harus menggunakan uang pribadi untuk mengola lahan tersebut.

“Kami baru dapat uang demplot itu hari 150 ribu satu orang waktu launching. Yang lainnya seperti obat-obatan itu terlambat dikasi. Uang bensin untuk cultivator saja harus kami yang tanggung. Sedangkan Cultivator saja kami masih pinjam,”kesalnya.

Selain dirinya masih ada sejumlah petani bawang merah yang bernasib sama. Dari 10 orang petani, tersisa empat orang yang aktif karena sebagian harus memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Awalnya itu kurang lebih sepuluh orang cuma kami kesusahan harus kami penuhi kebutuhan sehari-hari. Jadi banyak yang sudah tidak aktif,”tuturnya.

Program demplot pengembangan bawang merah diketahui melalui rencana kerja dinas pertanian mengalokasikan anggaran sebesar Rp 236.000.000, jumlah itu belum termasuk honorarium dan launching yang digelar beberapa waktu lalu.

Reporter: Samidin