KENDARI, suryametro.id – Pengurus Wilayah (PW) Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengadakan rapat konsolidasi internal, menindaklanjuti hasil Rakornas I, yang dilaksanakan tanggal 18 Desember 2021 di Jakarta, dan telah memutuskan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai tuan rumah Musyawarah Nasional (Munas) I Japnas.
Ketua Umum PW Japnas Sultra, Sania Kartika Sandy dalam siaran persnya, Rabu (22/12/2021) mengatakan, PW JAPNAS Sultra siap mendukung pelaksanaan Munas I JAPNAS yang digelar di NTB tahun depan.
“Sehinggga rapat konsolidasi internal ini, tentunya untuk menentukan arah serta aspirasi PW Japnas Sultra dalam forum tertinggi JAPNAS ini,” ungkapnya.
Menurut Sania, yang menjadi concern PW Japnas Sultra dalam Munas I Japnas nanti, adalah bagaimana mendorong potensi ekonomi Sultra bisa dilirik oleh pengusaha-pengusaha di Indonesia.
“Provinsi Sultra memiliki potensi ekonomi yang cukup menjanjikan. Namun untuk mengembangkannya diperlukan adanya investasi dan sosialisasi tentang potensi ekonomi ini,” lanjutnya.
Lanjutnya, sebagai organisasi yang mengambil peran sebagai action group, memiliki kewajiban berperan aktif membangun kolaborasi bisnis dengan pengusaha-pengusaha nasional untuk memajukan perekonomian di Sultra.
“Kolaborasi dan sinergitas bisnis menjadi kunci pengembangan perekonomian di Sultra. Melalui konsolidasi ini kami coba memilah dan memilih potensi apa saja yang bisa dijual untuk memajukan potensi Sultra. Apakah di sektor wisata, agro industri, pertambangan, ataupun kekayaan bahari,” rincinya.
Kemudian, pihaknya mencoba melakukan inventarisasi potensi, dan akan menyuarakan di forum nasional Japnas. Harapannya, dari potensi yang ada, dapat direalisasikan menjadi satu bentuk usaha bersama.
“Dalam Munas I Japnas mendatang, yang paling penting bukanlah hanya proses suksesi kepengurusan Japnas, namun juga terwujudnya sinergi bisnis antar anggota. Sebagai action group, Japnas harus memiliki tools serta blue print yang jelas untuk mewujudkan kolaborasi bisnis antar anggota,” tukasnya.
Sebagai pengusaha, bagaimana Japnas menjembatani kepentingan usaha antar anggota, antar wilayah inilah yang di tunggu. Jangan sampai action group hanya menjadi jargon, tapi bisa diwujudkan menjadi satu platform gerak organisasi.
Reporter: Udin