Kurangnya Pelibatan Dalam Perencanaan dan Kegiatan OPD, Jadi Masukan Eselon III Kepada Wabup Konsel

123 views
Wakil Bupati Konsel Rasyid, saat mendengarkan saran dan masukan eselon III - Foto: Udin/suryametro.id

ANDOOLO, suryametro.id – Dalam rangka meningkatkan etos kerja dan kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN), Wakil Bupati (Wagub) Konawe Selatan (Konsel) Rasyid mendengarkan aspirasi para pejabat eselon III dengan cara duduk bersama di halaman upacara Kantor Bupati, Selasa (4/1/2022).

Dikatakan Rasyid, dengan suasana keakraban ini, pihaknya ingin mendengarkan langsung masukan pejabat eselon III, dalam hal peningkatan pelayanan publik di Konsel.

“Saya ingin dengar langsung masukan mereka, terkait peningkatan pelayanan dan kedisiplinan pegawai. Bicara lepas saja jangan ada yang ditahan-tahan,” ujar Wabup Rasyid.

Lanjutnya, dihadapan para pegawai, tidak perlu ada perasaan sungkan dalam menyampaikan saran dan masukan. Semua uneg-uneg yang menjadi hambatan dalam bekerja silahkan disampaikan dalam forum nonformal ini.

“Kita sedang mencari formula terbaik, untuk melakukan perubahan perilaku terkait kedisiplinan pegawai dan etos kerja aparatur,” timpalnya.

Setelah dipersilahkan menyampaikan pendapat, para Sekretaris Dinas, Kepala Bagian dan Kepala Bidang satu persatu mengeluarkan saran masukannya.

Diantaranya, Pembayaran Tambahan Pokok Penghasilan (TPP), penegakan reward dan punishment secara konsisten, pelibatan mulai dari perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di instansi masing-masing mendominasi keseluruhan saran para pejabat eselon III. Juga sama yang diinginkan pejabat eselon II beberapa waktu lalu.

Menyikapi hal tersebut, Wabup Rasyid berjanji bakal memperjuangkan dan menindaklanjuti, dengan melaporkannya terlebih dahulu ke Bupati Surunuddin Dangga.

“Kita tampung dulu sarannya, selaku bidang pengawasan akan jadi perhatian utama saya, tentu setelah menyampaikan ke Bupati. Namun Insya Allah semua kita jalankan demi mewujudkan good governance melalui peningkatan pelayanan publik untuk kemajuan daerah dan mendorong kesejahteraan aparatur dan masyarakat umum,” imbuhnya.

Selain itu, optimalisasi sinergitas diseluruh tingkatan level aparatur, yang melandasi terbentuknya kepemimpinan kuat dan berjalan majunya suatu institusi. Jadi feedbacknya dengan melibatkan keseluruhan dalam kegiatan dinas masing-masing.

“Kepemimpinan yang kuat bukan yang otoriter dan pelit sama staf dan hanya melibatkan beberapa orang saja. Bangun kerjasama tim dan perilaku saling menghargai, serta membayarkan hak orang bisa dikombinasikan dalam mendorong kedisiplinan dan kinerja, kita perlu pejabat punya jiwa seperti ini, sekaligus jadi atensi serius kami bersama Bupati,” tandasnya tegas.

Reporter: Udin