Tiga Jenderal NII Garut Ditangkap Terkait Propaganda via Medsos

119 views
Ilustrasi. Tiga orang pria yang mengaku jenderal NII Garut ditangkap polisi setelah rekaman videonya viral di media sosial. (Keith Allison/Pixabay)

JAKARTA, suryametro.id – Polisi menangkap pelaku propaganda di media sosial yang dilakukan kelompok radikal Negara Islam Indonesia (NII). Tiga orang pria yang mengaku jenderal NII Garut ditangkap polisi setelah rekaman videonya viral di media sosial.

“Ketiga tersangka ini mengaku jenderal. Sebagai jenderal. Tiga-tiganya jenderal,” kata Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono kepada wartawan, Kamis (3/2/2022).

Ketiga orang pria yang mengaku sebagai Jenderal NII itu adalah Sodikin, Ujer, dan Jajang.

Wirdhanto mengatakan tiga orang mengaku Jenderal NII Garut yang ditangkap itu mengklaim sebagai penerus perjuangan Sensen Komara.

“Hasil keterangan yang bersangkutan, bahwa mereka itu adalah keturunan atau melanjutkan amanah dari Imam Besar Sensen Komara yang dulu juga pernah dihukum,” katanya.

Tiga tersangka mengunggah video-video propagandanya di YouTube. Mereka bahkan diketahui sudah memiliki ratusan penonton setia alias subscriber.

“Mereka menjelaskan dalam akun media sosialnya, apa yang disebut dengan NII itu sendiri. Dari mulai masalah penentuan batas status dan terkait ideologinya,” ujar Wirdhanto.

Dalam rilis tersangka di Mako Polres Garut, Kamis, tiga tersangka dihadirkan berbaju tahanan. Polisi pun memperlihatkan barang bukti yang mengiringi penangkapan mereka, salah satunya bendera merah putih dengan bulan dan bintang di tengah yang merupakan bendera NII.

Selepas itu, ketiganya diwakili Jajang menghaturkan permohonan maaf atas ulahnya yang bikin gaduh warga Garut.

“Kami menyadari sepenuhnya, bahwa perbuatan kami adalah salah dan kami menyesali segala perbuatan yang telah kami lakukan sepenuhnya,” kata Jajang.

Dia juga kini mengaku kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, mereka juga mengatakan kembali ke jalan yang lurus dalam ajaran Islam di hadapan perwakilan ulama dan pemerintah setempat yang hadir dalam kegiatan.

“Selaku umat yang beragama Islam mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah serta nabi kami adalah Nabi Muhammad. Dan salat kami menghadap kiblat ke arah Ka’bah,” kata Jajang mewakili tiga rekannya yang semula mengaku jenderal NII Garut usai ditangkap polisi.

Sumber: cnnindonesia.com