BAUBAU, suryametro.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah, Prof Dr H Haedar Nashir menyebutkan bahwa pihaknya gencar mengembangkan sarana prasarana pendidikan lebih berkualitas di kawasan Indonesia Timur khusus Sulawesi Tengara (Sultra) karena provinsi itu mempunyai potensi maju yang luar biasa.
“Jadi kegiatan pelantikan dua rektor dan peresmian gedung ini adalah satu rangkaian dari apa yang dilakukan Muhammadiyah untuk meningkatkan peran dan fungsi pendidikannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, khusus di kawasan Sultra dan Indonesia Timur. Sultra kan punya potensi maju yang luar biasa,” ujar Prof Haedar Nashir, usai meresmikan gedung Universitas Muhammadiyah (UM) Buton Convention Center dan menyaksikan pelantikan dua rektor baru di Sultra oleh Majelis Dikti Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Lincolin Arsyad, di gedung UM Buton convention center (CC), di Baubau, Selasa (17/05/2022).
Pelantikan Drs Wardi M.Si sebagai Rektor Institute Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Kolaka berdasarkan Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 417/Kep/1.0/D/2022, dan H Muh Idrus M.Si sebagai Rektor Institute Teknologi dan Sains Muhammadiyah Kolaka Utara berdasarkan Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 403/Kep/I/D/2022 dengan masa jabatan 2022-2026.
Dalam kegiatan yang juga dirangkaikan dengan peluncuran sistem informasi akademik (siska) itu, turut hadir Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Dra.Siti Noordjannah Djohantini, Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse, Wakil Bupati Buton Iis Elyanti, unsur Forkompimda Baubau, serta tetamu undangan, juga menyuguhkan tarian daerah perpaduan sejumlah suku di Sultra, dan pertunjukan beladiri tapak suci.
Pentingnya peningkatan sarana prasarana pendidikan itu, kata Ketum Prof Haedar Nashir, sehingga anak-anak negeri yang dari berbagai pelosok pun memperoleh kesempatan yang lebih terbuka dengan akses yang mudah dan sekaligus juga ruang sosial budaya yang lebih bagus agar mereka bertumbuh menjadi kader-kader yang cerdas, berakhlak mulia dan mampu menjadi warga bangsa yang unggul.
“Jujur secara nasional daya saing bangsa kita itu masih nomor enam di ASEAN, juga dalam human development index salah satu indikator dari pendidikan kita masih masih nomor tujuh dibawah ASEAN, ini tentu bukan karena kita tindak punya SDM yang bagus, tetapi pranata pendidikan kita itu belum terintegrasi antara pemerintah dan swasta, kemudian juga kita belum punya kebijakan yang berkesinambungan, dan lebih jauh yang progresif meningkatkan kualitas,” katanya.
Karena itu, lanjut dia, Muhammadiyah yang punya akar pada masyarakat itu terus membangun lembaga pendidikannya agar hadir proaktif menjemput bola, sehingga kawasan-kawasan terjauh pun dilakukan pihaknya.
Selain itu, kata Prof Haedar, kerja sama pemerintah dan Muhammadiyah serta seluruh komponen bangsa itu wajib hukumnya jika semua ingin maju, serta meningkatkan jaringan dan kerja sama itu sehingga akan lebih fokus dalam pengembangan pendidikan tersebut.
“Satu saja syaratnya kita bisa maju lembaga pendidikannya yakni jika kita bersatu, jadi perbedaan politik, ras, dan golongan jangan sampai malah dikapitalisasi, termasuk lewat media sosial yang membuat kita lelah dan kehilangan produktivitas yang membuat energi kita yang harusnya maju malah terkuras habis,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengatakan bahwa kampus baru yang dibangun dikawasan tersebut merupakan suatu area pendidikan yang desain pemkot sejak kepemimpinan Alm Walikota AS Tamrin dan akan dilanjutkan pihaknya.
“Memang akses masuknya dari jalan utama ke kampus ini masih darurat, tapi insya Allah ditahun ini akan dikerjakan pengaspalan, karena sebelumnya Almarhum Walikota AS Tamrin sudah mencanangkan itu, dan kami sebagai pelanjutnya tetap menjaga komitmen untuk mewujudkan ditahun ini,” tandasnya.
Ia mengatakan, sebagai upaya mendukung pengembangan pendidikan khususnya UM Buton dikawasan tersebut, pihaknya juga telah membangun insfrastruktur pendukungnya, misalnya jalan lingkar yang berada dibelakang kampus itu sebagai upaya agar pusat pertumbuhan-pertumbuhan baru dikawasan tersebut tercipta.
Dikatakannya pula, bahwa sebagai bentuk dari kesadaran pemerintah daerah atas nilai strategisnya perguruan tinggi, pihaknya terus melakukan upaya-upaya pendukungan. Bahkan dukungan dari Gubernur Sultra, pihaknya mendapatkan bantuan dari kepala perpustakaan untuk dibangunnya perpustakaan digital yang moderen di Baubau sebagai bentuk dukungan dunia pendidikan.
“Tentunya bersama dengan perguruan tinggi lainnya juga kami sangat berharap peran-perannya didalam memberikan solusi-solusi buat membantu pemda dalam menyelesaikan persoalan sosial kemasyarakat, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial budaya yang terus diharapkan,” ujarnya. (Adm)