Hingga Mei 2022, Kekerasan Perempuan dan Anak di Baubau Meningkat

102 views
Kepala UPTD PPA Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Baubau, Mardiana Aksa. Dok. Suryametro.id

BAUBAU, suryametro.id – Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terlebih pada kekerasan seksual kini makin sering terjadi.

Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak sangat banyak terjadi, namun jarang terekspos karena para korban takut dan malu untuk melapor.

Kepala UPTD Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Baubau, Mardiana Aksa mengatakan, pada periode Januari hingga Mei tahun 2022 tercatat ada 32 kasus.

“Ada 32 kasus yang telah kami tangani, sejak Januari hingga Mei. 12 kasus diantaranya merupakan kekerasan seksual pada anak dibawah umur,” terangnya saat dikonfirmasi, Kamis (2/6/2022).

Mardiana mengungkapkan, terkhusus dalam kasus kekerasan seksual, tak jarang pelakunya merupakan dari orang terdekat, bahkan keluarga atau tetangga dari korban.

Dia menilai, tak sedikit yang menjadi faktor dari kasus tersebut adalah Handphone. Terkadang berawal dari perkenalan di media sosial.

“Ini juga terjadi, karena kurangnya pengetahuan tentang agama, terlebih kurangnya pengawasan atau kelalaian dari para orang tua,” jelasnya.

“Tren kasus meningkat, tahun 2021 lalu diatas 20-an,” tambahnya.

Untuk menangani problem kekerasan, UPTD PPA telah memberikan pelayanan sesuai kebutuhan korban, mulai dari pendampingan hukum hingga ke tingkat pengadilan serta pemulihan psikologi hingga korban kembali pulih.

Ia mengatakan, kasus terakhir yang ditangani UPTD PPA adalah kekerasan seksual yang dialami anak di bawah umur berstatus disabilitas. Remaja itu disekap di sebuah kamar kos oleh pria beristri selama dua hari dua malam.

Untuk pelakunya, saat ini telah diamankan di Mapolsek Wolio untuk penanganan hukum lebih lanjut. Sedangkan korban kini dalam pemantauan PPA Baubau. (adm)