KENDARI, suryametro.id – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), kirimkan sampel daerah dua anak di Sultra yang meninggal dunia diduga akibat gagal ginjal akut ke Laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kepala Dinas Kesehatan Sultra, dr Putu Agustin Kusumawati mengungkapkan, darah tersebut akan diteliti untuk memastikan kebenaran, apakah kedua anak tersebut meninggal dunia akibat gagal ginjal akut atau kerana penyakit lainnya.
“Baru diduga, belum dikatakan bahwa itu betul-betul gagal ginjal akut yang progresif atipikal. Sudah dilakukan pengambilan sampel darah. Sampel obat yang dikonsumsi juga, kita kirimkan untuk diteliti,” ungkap dr Putu melalui Antarasultra.com
dr Putu mengungkapkan, kedua anak tersebut berasal dari Kabupaten Konawe yang sempat dirawat di rumah sakit Bahteramas Kendari dan satu lagi, berasal dari Kabupaten Buton Selatan (Busel) yang sempat dirawat di RSUD Palagimata Kota Baubau.
“Kita menunggu konfirmasi dari Kemenkes. Nanti setelah ada hasil dari laboratorium, baru kami akan sampaikan,” ujar dia.
Terkait masalah itu, dr Putu meminta dinas kesehatan di kabupaten/kota agar meningkatkan kewaspadaan dini terhadap kasus gagal ginjal akut anak dengan menunda penggunaan obat sirop pada anak-anak. Dia juga meminta, masyarakat agar tidak panik namun tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Dia juga mengingatkan jika ada temuan kasus diduga gagal ginjal akut anak, agar segera melakukan epidemiologi kesehatan dan dilaporkan satu kali 24 jam langsung ke dinas kesehatan provinsi dan Kementerian Kesehatan serta melakukan pelacakan terkait penyebab-penyebab dari penyakit tersebut.
“Sudah ada larangan dari Kemenkes agar apotek menunda penjualan obat-obatan sirop. Untuk kami dinas kesehatan provinsi ke dinas kabupaten/kota, kami sudah sampaikan terkait penundaan penggunaan obat sirop,” kata Putu Agustin. (Adm)