Arahan Jokowi: Selesaikan Masalah Papua Tanpa Senjata

89 views
Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan Presiden Jokowi menghendaki penyelesaian masalah di Papua dilakukan lewat dialog dan pendekatan kesejahteraan. Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan Presiden Jokowi menghendaki penyelesaian masalah di Papua dilakukan lewat dialog dan pendekatan kesejahteraan. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

JAKARTA, suryametro.id – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan persoalan yang selama ini terjadi di Papua dan Papua Barat tak bisa diselesaikan hanya dengan senjata dan letusan perang.

Hal ini kata dia sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan pendekatan kesejahteraan sebagai modal utama penyelesaian konflik di Papua.

“Prinsipnya sesuai arahan presiden, menyelesaikan persoalan di Papua jangan dengan senjata dan letusan, tapi dengan dialog demi kesejahteraan,” kata Mahfud dikutip dari akun YouTube resmi Polhukam RI, Selasa (15/6/2021).

Meski begitu dia tak menampik aparat gabungan TNI Polri dengan persenjataan lengkap memang tetap ditempatkan di beberapa titik rawan konflik di Papua.

Bahkan baru-baru ini sebanyak 400 prajurit TNI yang diberi nama Pasukan Setan telah diberangkatkan ke Tanah Cendrawasih.

Mahfud menyebut pengerahan para prajurit dan aparat gabungan TNI Polri ini sebagai antisipasi sekaligus upaya penegakan hukum terhadap kelompok-kelompok separatis teroris yang kerap melakukan aksi teror di wilayah paling timur Indonesia itu.

“Adapun penegakan hukum kepada kelompok-kelompok bersenjata adalah sebagai bagian untuk memperlancar dialog dengan rakyat Papua, yang jauh lebih banyak di luar kelompok bersenjata itu,” katanya.

Mahfud juga mengaku sudah melakukan dialog dengan sejumlah tokoh asli Papua. Baru-baru ini dia bertemu dengan sejumlah perwakilan dari Majelis Rakyat Papua

Pertemuan dilakukan di Gedung Kemenko Polhukam pada Jumat (11/6) pekan lalu. Mahfud dan perwakilan MRP melakukan dialog seputar persoalan-persoalan di tanah Papua.

“Kami saling menjelaskan dan bertukar pikiran, dan saya menjelaskan kebijakan pemerintah pusat di Papua, di mana mereka memahami bahwa apa yang sudah dan akan dilakukan, semua sesuai dalam koridor Konstitusi dan dengan pendekatan kesejahteraan,” kata dia.

Papua sendiri saat ini semakin memanas, kelompok yang dicap pemerintah sebagai separatis teroris atau kelompok kriminal bersenjata Organisasi Papua Merdeka terus melancarkan aksi teror mereka setelah ajakan perang di Pegunungan Puncak, Ilaga tak digubris aparat TNI Polri.

(CNNIndonesia)