Media Asing Sorot Kasus Corona Indonesia yang Lampaui India

70 views
pemakaman jenazah COVID-19 (Foto: Robby Bernardi/detikcom)

JAKARTA, suryametro.id – Media asing menyoroti Indonesia yang mencatat jumlah kasus harian infeksi virus Corona melebihi angka 40 ribu selama dua hari berturut-turut.

Media Jepang, Nikkei Asia, salah satunya, menyebut Indonesia telah melampaui India sebagai episentrum baru di Asia untuk pandemi virus Corona. Dalam artikel berjudul “Indonesia overtakes India to become Asia’s COVID epicenter”, Nikkei Asia menulis bahwa Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara pada hari Selasa (13/7) melaporkan 47.899 infeksi baru, rekor tertinggi, naik dari 40.427 hari sebelumnya. Sementara itu jumlah kasus harian di India, turun menjadi 32.906 dari 37.154.

“Yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa meskipun memiliki lebih banyak infeksi setiap hari, populasi 270 juta penduduk Indonesia hanya seperlima dari India. Indonesia sekarang memiliki sekitar 132 kasus per juta orang, dibandingkan dengan India 26 kasus per juta orang pada hari Minggu (11/7), menurut ourworldindata.org,” tulis Nikkei dalam artikelnya pada Selasa (13/7/2021).

“Sementara jumlah kematian harian pada hari Selasa kurang dari setengah jumlah kematian India sebanyak 2.020, hitungan per kapita Indonesia lebih tinggi – rata-rata 3 kematian per juta orang, dibandingkan dengan kurang dari satu kematian di negara Asia selatan itu,” tulis Nikkei.

Lebih lanjut Nikkei menulis, angka-angka tersebut tidak memperhitungkan catatan testing dan penelusuran (tracing) yang buruk di Indonesia. Tingkat kasus positif (positivity rate) di Indonesia – persentase infeksi yang dikonfirmasi vs orang yang dites – telah berkisar sekitar 30% selama seminggu terakhir, sedangkan angka untuk India 2%.

Secara kumulatif, penghitungan jumlah kasus COVID-19 terkonfirmasi di India masih yang tertinggi di Asia dengan 30,9 juta kasus dan 410.784 kematian pada Selasa (13/7), diikuti oleh Indonesia dengan 2.615.529 kasus dan 68.219 kematian.

“Tetapi sementara angka India terus turun sejak mencapai puncaknya pada Mei, wabah terburuk di Indonesia sejak awal pandemi belum menunjukkan tanda-tanda melambat,” tulis media Jepang tersebut.

(detik.com)