ANDOOLO, suryametro.id – Bupati Konawe Selatan (Konsel) H Surunuddin Dangga bersama Wakilnya Rasyid, menerima audiensi Lembaga Adat Kerajaan (LAK) Kemokolean Andoolo yang dipimpin Drs Rustam Silondae di Pendopo Rujab Bupati, Jumat (30/7/2021)
Dengan penerapan protokol kesehatan dan sesuai aturan masa PPKM Mikro, peserta pertemuan dibatasi hanya berjumlah 15 orang. Dalam audiensi tersebut, untuk meminta pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati, untuk memfasilitasi dan mendukung pembentukan LAK dan Pemufakatan Pemilihan Kemokolean Andoolo.
Hal itu disambut positif Bupati dan Wakilnya, sekaligus mengapresiasi terbentuknya Lembaga Adat Kerajaan. Karena menurut Bupati, LAK sejalan dengan Program kerja pemerintah dalam pelestarian adat dan budaya yang ada didaerah. Dimana, Pemda Konsel berkomitmen menjaga dan melestarikan adat istiadat, tradisi asli daerah serta kearifan lokal.
“Atas nama pribadi dan Pemda Konsel sangat mendukung pembentukan LAK, sebagai upaya pelestarian berbagai macam warisan adat budaya yang ada. Selain identitas karakter masyarakat juga berperan dalam menciptakan dan menjaga Kantibmas serta bagian dari penyelarasan proses pembangunan,” tutur Bupati Surunuddin.
Lanjutnya, Andoolo memiliki histori yang tidak terpisahkan dengan cikal bakal berdirinya Pemda Konsel, yang merupakan hasil perjuangan tokoh adat, tokoh agama, pemuda dan tokoh masyarakat.
“Sehingga melalui pembentukan LAK, warisan budaya dapat dihidupkan kembali dan jasa – jasa mereka tak terlupakan serta selalu dikenang,” ungkapnya.
Menutup audiensinya, mantan Ketua DPRD Konsel ini berharap LAK dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat maksud pembentukan dan pemufakatan mokole Andoolo. Serta dapat bertindak selaku pemersatu berbagai suku bangsa dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
“Tugas pemerintah melakukan pembinaan masyarakat termasuk masyaralat adat dan adat istiadat yang ada. Bagi pemerintah, terbentuknya dan pengembangan budaya merupakan tugas dan tanggung jawabnya, namun demikian tetap dijaga keharmonisan sesama masyarakat,” tukasnya.
Ditempat yang sama, Wakil Bupati Rasyid menambahkan, agar nantinya LAK Mokole Andoolo dapat mempertahankan dan mengembangkan adat dan budaya, khusunya bahasa suku Tolaki sebagai entitas karakter masyarakat dan bangsa. Seperti, membiasakan dan mendorong masyarakat adat dan milenial menggunakan bahasa tolaki dalam kegiatan sehari-hari.
“Termasuk setiap pertemuan budaya, karena menurutnya dewasa ini mulai terkikis dampak dari era globalisasi,” jelasnya.
Sementara itu, pimpinan rombongan Drs Rustam Silondae (Mokole Andoolo IX), menyampaikan terima kasih atas segala perhatian, bantuan, dukungan dan respon positif Bupati Konsel dan Wakilnya
Khususnya di Andoolo, sejak tahun 1640 telah berdiri kerajaan, dimana nama mokole atau raja, telah tercatat secara turun temurun dan penunjukkannya sesuai tradisi yakni melalui musyawarah tokoh adat.
“Skenario pengukuhan sudah dikonsultasikan ke Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) Pusat dan pengurus dijadwalkan hadir, salah satunya Raja Bali, perwakilan Raja dari Sulawesi Selatan dan 14 Raja dari Sulawesi Tenggara (Sultra), tururnya.
Untuk itu, perlu dukungan dari Bupati dan Wakil Bupati Konsel untuk agenda yang akan dilaksanakan. Terkait hal itu juga, pada saat pengukuhan telah disepakati oleh keluarga dan kemokolean Andoolo, untuk menghadirkan keturunan dari mokole VIII.
Reporter: Udin