BAUBAU, suryametro.id – Program studi magister Ilmu Administrasi Negara dari program pasca sarjana Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan) Baubau, menggelar kegiatan workshop penembangan kurikulum Administrasi Publik. Kegiatan yang digelar secara virtual itu, menghadirkan Wakil Ketua DPP IAPA Bidang Pengembangan Akademik Dr MR Khairul Muluk MSi sebagai pemateri, Selasa (10/7/2021).
Rektor Unidayan Baubau, Ir H LM Sjamsul Qamar MT dalam penyampaiannya dipembukaan kegiatan mengungkapkan, dasar hukum dalam pelaksanaan workshop mengacu pada UU nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Perpres nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI, visi-misi, tujuan dan stretagi Perguruan Tinggi dan kearifan lokal.
“Khusus untuk Unidaya, harus mencirikan akhlak dan budaya sebagai unsur pembeda dengan perguruan tinggi lain dalam desain pengembangan kurikulum program studi dengan tetap memperhatikan kemajuan pengembangan Iptek dan Teknologi yang berbasis era idustri 4.0,” kata Sjamsul Qamar saat membuka kegiatan.
Sementara itu dalam penyampaian materinya, Khairul Muluk mengjelaskan, pada penyusunan kurikulum kedepan setiap Universitas terkhusus di Unidayan wajib memperhatikan Outcome Based Education (OBE). Tentunya, upaya perbaikan atau evaluasi kurikulum harus tetap berkelanjutan.
Beberapa faktor penting yang perlu jadi perhatian dalam pengebangan kurikulum diantaranya, pengembangan kurikulum berdasarkan capaian pembelajaran lulusan (CPL), proses pencapaian hingga pada jaminan terhadap hasil pencapaian.
“Bagaiaman kurikulum itu dikembangkan, bagaimana CPL dicapai dan bagaimana CPL dijamin pencapaiannya. Itu poin pentingnya,” terang Khairul Muluk.
Penyusunan kurikulum program studi juga kata Muluk, harus memperhatikan kebutuhan pengguna atau kontribusi antara pengguna industri dan penyelenggara pendidikan dalam hal ini perguruan tinggi.
“Saling melengkapi satu sama lain, dimana pihak perguruan tinggi (program studi) harus menyiapkan tenaga sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan yang berstandar daya saing, sedangkan pihak pengguna harus dapat menampung atau menyiapkan lapangan kerja dan teknologi sesuai dengan kebutuhan pasar. Olehnya itu, perguruan tinggi harus memiliki pusat layanan informasi bursa kerja bagi para Alumni yang membutuhkan,” kata Muluk dalam materinya.
Dalam kegiatan workshop secara virtual itu, diikuti kurang lebih 90 orang peserta. Selain rektor Unidayan, workshop itu juga dihadiri oeh Direktur Program Pascasarjana Dr Wa Ode Hanafiah MHum, unsur pengelola, para dosen dan unsur Civita Unidayan Baubau.
Penulis: Adhil