
WANGI-WANGI, suryametro.id – Penangkapan Bupati Kolaka Timu (Koltim), Andi Merya yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap dana hibah BNPB, memantik Sekretaris Gerindra Sulawesi Tenggara (Sultra), Safarullah Angkat Bicara.
Dalam konferensi pers, Kamis (23/9/2021) Safarullah mengungkapkan, meskipun Andi Merya sebagai kader partai Gerindra, apa yang dilakukan oleh Bupati Koltim tersebut merupakan tindakan pribadi.
“Tentu partai Gerindra mempunyai sikap, tidak mentolerir terhadap apa yang dilakukan bupati Koltim, memang kami akui bahwa beliau itu salah satu kader,” ungkapnya saat ditemui di Hotel Wisata saat hadir bersama ASR di Wakatobi.
Lanjutnya, sikap partai DPD Gerindra terhadap apa yang dilakukan Bupati Koltim, pihaknya dalam waktu dekat akan membuat laporan ke DPP
“Terkait tindakan apa yang akan dilakukan, menunggu apa yang akan dilakukan oleh DPP dan kemungkinannya biasanya itu akan dilakukan pencabutan kartu anggota,” ujarnya.
Selain itu, karena kasus ini merupakan tindakan pribadi, dari pihak Gerindra menyerahkan sepenuhnya kepada keluarga korban untuk menyiapkan pengacara, tidak ada pengacara yang bakal disiapkan Gerindra untuk mendampingi Andi Merya.
Kejadian tersebut menurutnya, menjadi pelajaran bagi seluruh kader partai Gerindra terutama yang memiliki jabatan agar tidak main-main dengan tindak pidana Korupsi.
“Karena Bapak Prabowo sangat tidak mentolerir kalau ada kadernya yang melakukan korupsi,”tegasnya.
Kendati kasus tersebut telah sampai pada tahapan penetapan tersangka, pihaknya tetap menghargai proses hukum yang sementara berjalan. Jika suatu saat Andi Merya tidak terbukti melakukan korupsi, partai Gerindra akan segera malukakan rehabilitasi kembali kepada Andi Merya.
Reporter: Samidin