LABUNGKARI, suryametro.id – Kejadian angin kuat yang merusak belasan rumah warga di Desa Tanailandu Kecamatan Mawasangka, Buton Tengah (Buteng) beberapa waktu lalu, membawa cerita haru yang dialami salah satu korban.
Pasangan suami istri (pasutri), Hasan dan Wambona yang harus kehilangan tempat tinggal, akibat rumah yang ditinggali dijatuhi pohon akibat dampak dari angin kuat. Dimana, pasutri ini berasal dari keluarga tidak mampu, Hasan yang bekerja sebagai buruh kasar (bangunan) dan Wambona sebagai ibu rumah tanggah.
Saat ditemui oleh suryametro.id, Minggu (11/4/2021), pasutri ini menceritakan bahwa semenjak bencana angin kuat yang merobohkan rumahnya, kini harus tinggal bersama di rumah orang tuanya dengan ke empat anaknya.
“Kami sekarang mengungsi dirumah orang tua saya, karena rumah saya sudah rata dengan tanah, sembari melihat rumahnya yang telah lenyap,” kata pasutri ini menjawab.
Lanjutnya, semenjak ada bencana ini ia sudah mendapatkan bantuan, baik itu pemerintah, bantuan relawan maupun pihak desa. Akan tetapi, yang sangat diharapkan adanya bantuan pembangunan rumah, agar dapat ditinggali.
“Kami berharap adanya bantuan untuk pembangunan rumah yang kami tinggali, agar anak-anaku tidak terlantar, karna untuk membangun rumah saja kami harus menabung beberapa tahun untuk dapat membangun, sehingga kalau untuk waktu yang singkat kami tidak dapat membangun kembali,” ucapnya dengan nada sedih.
Kepala Desa (kades) Tanailandu, Rafiudin saat ditemui di kediamannya, mengaku terkait rumah warga yang roboh akibat dijatuhi pohon, sudah diusulkan kepihak Pemerintah untuk diupayakan dibangun.
“Kami selaku Pemerintah Desa sudah mengusulkan, alhamdulilah respon cepat dari Pemerintah diwakili Dinas Perumahan sudah datang meninjau, terkait waktu pelaksanaan kami belum dapat pastikan, hanya saja kita berharap secepatnya rumah warga ini dapat dibangun,” jelasnya.
Reporter: Ahmad Subarjo