Daerah Buton Bahlil Lahadalia: Industri Aspal Buton Bisa Hemat Devisa Rp20 Triliun per Tahun

Bahlil Lahadalia: Industri Aspal Buton Bisa Hemat Devisa Rp20 Triliun per Tahun

Bahlil Lahadalia meyakini industri aspal Buton bisa hemat devisa Rp20 triliun per tahun. Foto: Doc. suryametro.id

BUTON, suryametro.id – Menindaklanjuti visi besar Presiden RI terkait dengan transformasi ekonomi yang salah satunya diwujudkan dalam optimalisasi pengolahan sumber daya alam (SDA), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia meninjau lokasi pabrik aspal yang berada di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (28/2/2021).

Dalam kunjungannya di lokasi tambang Aspal Buton, Bahlil Lahadalia didampingi langsung Gubernur Sultra Ali Mazi, Wali Kota Baubau AS Tamrin, Bupati Buton La Bakri dan sejumlah instansi terkait lainnya.

Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia menjelaskan, total impor aspal Indonesia per tahun berkisar Rp50 triliun. Jika produksi dalam negeri bisa mengurangi 50% impor aspal, maka dapat menghemat devisa sekitar Rp20 triliun.

“Hal ini sejalan dengan program Presiden RI yaitu mengoptimalisasikan SDA yang ada Indonesia, terutama aspal Buton. Ini adalah potensi di Sultra yang luar biasa sekali, di luar nikel. Saya sendiri juga kaget,” ujar Bahlil Lahadalia usai melihat langsung kondisi pabrik aspal milik PT. Kartika Prima Abadi (KPA).

Dalam kunjungan ini, Bahlil Lahadalia juga menyerahkan secara langsung surat keputusan pemberian fasilitas insentif investasi dalam bentuk tax holiday kepada PT KPA. Di samping itu, Kepala BKPM juga memastikan bahwa proyek ini sudah melibatkan pengusaha daerah dalam pembangunannya. Hal ini sesuai semangat yang selalu digelorakan oleh Kepala BKPM, di mana investasi yang masuk ke suatu daerah harus dapat bekerja sama dengan pengusaha nasional di daerah dan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM).

“Saya berharap, dengan diberikannya fasilitas tax holiday dan perizinan yang lain, perusahaan mampu meningkatkan produksinya dan melibatkan pengusaha daerah. Inilah yang namanya kolaborasi,” ungkap Bahlil.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sultra Ali Mazi memberikan apresiasi atas perhatian pemerintah Indonesia terhadap pengelolaan potensi SDA di Sultra, khususnya di Kabupaten Buton.

“Saya memberikan apresiasi kepada Kepala BKPM yang datang untuk memastikan dan melihat langsung, perusahaan aspal ini yang didirikan di tengah hutan. Mudah-mudahan ini berdaya guna potensi, sumber daya luar biasa yang dikelola secara profesional,” kata Ali Mazi.

Dalam catatan BKPM, realisasi investasi Kabupaten Buton tahun 2020 terdapat total 16 proyek, yang terdiri dari 5 proyek PMA dan 11 proyek dari PMDN. Nilai investasi keseluruhan proyek ini adalah sebesar Rp2,8 triliun.

“Kami berkomitmen akan mengamankan dan mempermudah investasi yang masuk ke Buton. Tidak hanya aspal, kami juga ada nikel, mangan dan Buton Industrial Park. Semoga masyarakat Buton dapat menikmati hasil investasi dan industri yang menyesuaikan tuntutan Indonesia pada masa yang akan datang,” kata Bupati Buton La Bakry.

Potensi sumber daya alamnya, khususnya aspal di Kabupaten Buton telah ada sejak lama, namun pengelolaannya belum berjalan dengan optimal. PT KPA menggunakan teknologi pemurnian aspal dengan kapasitas produksi 100.000 ton per tahun. Perusahaan menggunakan bahan baku aspal Buton yang disebut “asbuton” dengan kadar bitumen 20-30%. Nilai investasi pada tahap I mencapai sebesar Rp358 miliar.

“Ini adalah definisi terbaik dari dukungan dan kerja sama pemerintah dan swasta. BKPM tidak hanya melihat investasi dari luar (PMA), tetapi juga dari dalam (PMDN),” ucap Irwan Hermanto selaku Direktur Utama PT KPA.

Realisasi investasi di Sultra sepanjang tahun 2020, mencapai Rp21,13 triliun yang didominasi oleh PMA. Dari hasil investasi ini, telah menyerap tenaga kerja sekitar 6.183 orang.

Reporter: Novi
Editor: Adhil

Exit mobile version