JAKARTA, suryametro.id – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H Ali Mazi berkunjung ke Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI di Jakarta. Dalam kunjungannya itu, sejumlah program kerja peningkatan sarana transportasi di Sultra jadi fokus utamanya.
Dihadapan Menhub, Budi Karya Sumadi ada empat program kerja yang dibahas yaitu usulan pengembangan dan peningkatan status Bandar Udara Halu Oleo untuk mendukung Kawasan Industri Konawe (KIK), Kawasan Strategis Nasional (KSN) Routa di Konawe, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Aspal Buton dan untuk mengantisipasi adanya lonjakan penumpang.
Selanjutnya, pengembangan Bandar Udara Betoambari Baubau, untuk mendukung program KEK Aspal Buton, penopang pariwisata di Kepulauan Buton, dan gerbang transit untuk Indonesia bagian timur.
Beberapa hal yang menjadi bahan pendukung usulan pengembangan Bandara Betoambari antara lain, adanya kebutuhan untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan industri di kawasan Kepulauan Buton.
“Pengembangan bandara yang dimaksud adalah peningkatan runway bandara hingga menjadi 2.500×45 meter, termasuk di dalamnya apron, taxi way, terminal penumpang, dan bangunan penunjang lainnya. Dalam rangka pengembangan bandara itu, pemerintah provinsi dan Pemerintah Kota Baubau bekerjasama menyiapkan pembebasan lahan seluas 70 hektar,” kata Ali Mazi dihadapan Menhub Budi Karya Sumadi.
Pembangunan Pelabuhan Nambo/Lawele di Kabupaten Buton sebagai pintu utama distribusi aspal Buton ke seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri, juga jadi poin pembahasan di pertemuan tersebut. Usulan pengembangan pelabuhan ini, tidak terlepas dari program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menargetkan penggunaan aspal Buton sepanjang 1.000 kilometer pada tahun 2021. Terlebih lagi untuk menyukseskan Program KEK Aspal Buton.
Dan pembahasan terakhir terkait pembangunan pelabuhan penyeberangan dan fasilitas keselamatan di wilayah Sultra untuk mendukung konektivitas kawasan strategis, dalam bentuk Program Zona Keselamatan Transportasi Nasional di Sultra.
Dari berbagai usulan itu, Kementerian Perhubungan memberikan lampu hijau atas usulan pemprov untuk melakukan relokasi pelabuhan penyeberangan di Kota Kendari ke area Bungkutoko. Juga pengembangan pelabuhan penyeberangan Batulo di Kota Baubau ke Wamengkoli, Kabupaten Buton Tengah.
Selain itu, kemenhub juga merespon baik pengembangan fasilitas pelabuhan dan area kontainer di Pelabuhan Murhum, Kota Baubau. Ke depannya, Pelabuhan Murhum akan diserahkan pengelolaannya ke badan usaha pelabuhan laut.
Kemenhub juga menyetujui usulan pengembangan Pelabuhan Nambo/Lawele untuk ditingkatkan. Di pelabuhan ini, pemerintah menyiapkan fasilitas outlet laut bagi lebih dari 40 pemegang izin usaha pertambangan aspal Buton. Dengan demikian, para pengusaha tersebut tidak lagi harus membuat terminal khusus (tarsus) masing-masing, karena akan merusak ekosistem pesisir di Pulau Buton jika masing masing harus menyediakan tersus masing-masing.
Penulis: Adhil