Bertema Alam, Sekolah Kampung Inggris Diresmikan di Desa Lampanairi

127 views
Bertema Alam, Sekolah Kampung Inggris Diresmikan di Desa Lampanairi. (Dok for suryametro.id)

BATAUGA, suryametro.id – Kepala Desa Lampanairi yang berkolaborai bersama yayasan Desa Wisata Nusantara (Dewisnu) Foundation perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), meresmikan Sekolah Kampung Inggris yang bertemakan alam.

Kepala yayasan Dewisnu Foundation perwakilan Sultra, Dewi Rahman mengatakan, saat mendapat respon baik dari Kepala Desa Lampanairi, pihaknya kemudian menggagas dan merencanakan beberapa program untuk anak-anak muda di Lampanairi, seputar pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Desa melalui gerakkan sadar wisata, peduli Lingkungan, pelatihan bahasa Inggris, dan lain sebagainya.

“Saya sangat senang dan optimis untuk membangun SDM, yang berkualitas dari Desa untuk Indonsia. Program Dewisnu, memang menitikberatkan pada pengembangan potensi Desa Wisata Nusantara berkualitas, melalui pembentukan SDM dari masyarakat lokal Desa,” ucapnya.

Dewi menjelaskan, pencapaian dalam program ini, untuk menjadikan Desa wisata yang inovatif, berbudaya, dan tangguh.

“Tujuan yang ingin kami capai pada awal perjuangan ini, adalah Motivasi literasi dan minat baca serta, minat belajar adik-adik di Desa bisa meningkat,” jelasnya.

Bertema Alam, Sekolah Kampung Inggris Diresmikan di Desa Lampanairi. (Dok for suryametro.id)

Dalam proses pembinaan bahasa, baik itu bahasa Inggris maupun bahasa daerah, serta kombinasi kedua bahasa, Kepala Desa Lampanairi dan Dewisnu, menggandeng salah satu tenaga pendidik dari Universitas Muslim Buton yaitu, Anna Nurawalia.

Selain itu, Kelapa Desa Lampanairi La Ode Syarifuddin, sangat antusias dan mengapresiasi yang dilakukan Dewisnu Foundation perwakilan Sultra, dalam membangun Desa melalui program Wisata dan Ekonomi Industri melalui jalur pendidikan.

Ia menambahkan, bahwa membangun desa Wisata bukan hal yang sulit, apabila seluruh element masyarakat bahu-membahu membangun sebuah sistem kerja bersama dengan baik.

“Anak-anak muda sangat potensial menjadi pelaku dari Etos kerja Desa Wisata ini. Sebab itu, Kolaborasi musti didukung penuh baik moril maupun material, demi tercapainya ekonomi Pariwisata yang berbasis kebudayaan lokal yang berkelanjutan,” tutupnya.

Penulis: La Ode Muh. Abiddin