KENDARI, suryametro.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat diseluruh wiyahan Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk waspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi dampak dari cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari, Sugeng Widarko melalui rilis BMKG Sultra, Kamis (09/12/2021) mengatakan, pihaknya memprediksi sebagai daerah di Sultra berpotensi mengalami cuaca ekstrem dalam beberapa hair ke depan.
“BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada khususnya dampak dari curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin,” katanya seperti dikutip di Antaranews.com.
Diprediksi, cuaca ekstrem akan terjadi pada 10 Desember dibeberapa daerah, diantaranya Kabupaten Wakatobi, Bombana, Konawe Utara, Buton, Buton Selatan dan Kota Baubau.
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terpantau pergerakan angin dari barat yaitu Monsoon Barat dari laut Jawa memasuki perairan Baubau hingga Laut Banda Timur Sultra dengan kecepatan angin lebih besar dari 20 knot.
Kondisi itu terjadi akibat massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Sultra sampai lapisan 700 mb mencapi 70 – 90 persen, index labilitas ringan sampai sedang dan pola konvektif skala lokal di wilayah Sultra.
“Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG Sultra memprakirakan potensi cuaca ekstrem, cura hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang dapat terjadi,” katanya.
Masyarakat diminta agar tetap memperbarui informasi dari BMKG, serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik, demikian Sugeng Widarko.
Editor: Adhil