KENDARI, suryametro.id – Pelaksanaan Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri (Munas Kadin) ke VIII yang dilaksanakan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mendapat banyak penolakan baik itu dari Mahasiswa hingga organisasi kepemudaan, Rabu (30/6/2021) kemarin
Dalam unjuk rasa itu, massa aksi membawa pulahan bendara Kadin dan bendera PDI Perjuangan hingga membakarnya, sebagai bentuk penolakan pelaksanaan Munas Kadin dan juga bentuk penolakan kehadiran Presiden Jokowi di Bumi Anoa Sultra.
Kemudian, terjadi pengrusakan Kantor Kadin Sultra, massa aksi melempari Kantor Kadin Sultra menggunakan kayu dan batu. Akibatnya satu unit mobil dan motor terpakir di depan kantor mengalami kerusakan. Hingga terjadi kericuhan, dimana massa aksi bentrok dan saling kejar antara dua kubuh.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) Kendari, Anhar mengatakan, pihaknya menggelar aksi demonstrasi di perempatan pasar baru kemarin, merupakan aksi damai. Namun tiba-tiba, muncul massa aksi dari arah bundaran pesawat lepo-lepo dan bertemu di lokasi yang sama.
“Kami tidak tahu, masa aksi itu dari kelompok mana, tetapi mereka tiba-tiba mencabut bendera Kadin dan PDI Perjuangan dan langsung membakarnya”, ungkapnya.
Lanjutnya, ujuk rasa yang dilakukan LMND Kendari juga merupakan aksi demonstrasi untuk menolak kehadiran Presiden Jokowi di Kota Kendari yang akan melakukan kunjungan kerja dan membuka Munas Kadin. Saat memulai aksinya, sekitar pukul 11.00 wita, LMND juga menemui massa aksi yang berasal dari Himpunan Mahasiswa Konawe Utara (Konut).
“Saya pastikan anggota saya tidak ada yang terlibat dengan aksi pembakaran bendera, karena semua anggota kami memakai PDH dan jumlah kami hanya sembilan, selain itu kami miliki bukti berupa vidion saat melakukan aksi damai itu,” jelasnya.
Sementara itu, terkait pengrusakan kantor Kadin Sultra, ia juga memastikan bahwa anggotanya sama sekali tidak terlibat dengan aksi pengrusakan itu. Sebab, saat massa aksu menuju ke lokasi kegiatan Munas Kadin, pihaknya tidak melanjutkan perjalanan dan langsung berbelok menuju arah Polsek Mandonga.
“Bukan dari kami itu yang terlibat aksi pengrusakan kantor Kadin, karena kami tidak sama-sama mereka”, tutupnya.
Reporter: Rahman