Didampingi Kemensos dan Bappenas, Bupati Buton Resmikan Permukiman Komunitas Adat Terpencil

79 views
Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Bappenas, Maliki meresmikan permukiman Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Dusun Bajo, Desa Benteng, Kecamatan Lasalimu, Kamis (1/42021). Foto: Doc. Kominfo Buton/suryametro.id

PASARWAJO, suryametro.id – Bupati Buton, La Bakry yang didampingi Direktur Komunitas Adat Kementerian Sosial, La Ode Taufik Nuryaddin dan Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Bappenas, Maliki meresmikan permukiman Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Dusun Bajo, Desa Benteng, Kecamatan Lasalimu, Kamis (1/4/2021).

Peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita itu dilakukan secara simbolis di salah satu rumah KAT. Dalam kesempatan itu, La Bakry mengucapkan terimakasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak Kementerian Sosial atas kunjungannya di Dusun Bajo.

“Semoga masih ada kunjungan kedua dan program-program yang ada masih akan berlanjut di masa yang akan datang. Saya mewakili masyarakat Dusun Bajo, Desa Benteng mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya terhadap kunjungan direktur dua kementerian di wilayah Kabupaten Buton,” kata La Bakry.

Ketua DPD Golkar Kabupaten Buton itu mengatakan, kunjungan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Sosial merupakan bentuk perhatian kepada daerah, khususnya Kabupaten Buton. Tentunya, dari hasil kunjungan tersebut diharapkan ada kelanjutan terhadap pembangunan di daerah.

“Tentu kami berharap masih ada kelanjutannya. Hari ini kita akan meresmikan yang sudah dibangun. Kita rencana akan menyambung jalan keliling permukiman, mudah-mudahan bisa diakomodir karena sudah diusulkan. Kita berharap pandemi ini lekas berakhir,” tuturnya.

Kemensos, Bappenas dan Bupati Buton melihat langsung permukiman komunitas adat terpencil di Dusun Bajo, Desa Benteng, Kecamatan Lasalimu, Kamis (1/42021). Foto: Doc. Kominfo Buton/suryametro.id

Selain permukiman, La Bakry juga mengatakan dalam rangka memberdayakan sektor ekonomi warga setempat, kedepan Pemda Buton akan memberi bantuan stimulan berupa pengadaan body katinting sebagai alat penangkap ikan. Hal ini dilakukan untuk mendukung mata pencaharian masyarakat Dusun Bajo untuk dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.

“Kami selalu mengusulkan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan. Tetapi kalau ada program pemberdayaan yang spesifik dari Bappenas dalam bentuk hibah komunitas adat terpencil, kami sangat berharap bisa dipenuhi. Jika di darat diberi stimulan berupa subsidi pupuk bagi petani, kita harapkan masyarakat yang menggantungkan hidup di laut juga bisa diberi bantuan stimulan,” harapnya.

Menurut mantan Wakil Bupati Buton ini, untuk akses jalan masuk menuju Dusun Bajo sudah ada anggaran dari Pemda Buton. Namun, masih berupaya untuk mendapat izin dari pihak provinsi.

“Mudah-mudahan segera keluar izin agar bisa dibangun jalan masuk ke dusun Bajo dan memenuhi harapan warga setempat. Total panjang jalan dan lebarnya kurang lebih 1 hektar lebih, sudah ditracking, namun masih terkendala izin karena masuk kawasan hutan. Niat kita baik, namun jangan sampai kita melanggar aturan. Bupati menginstruksikan Kadis Pekerjaan Umum untuk melakukan langkah-langkah percepatan,” tandasnya.

Tak lupa pada kesempatan ini, La Bakry juga menyempatkan untuk mengimbau warga agar tetap mematuhi protokol kesehatan, yaitu 3 M, mencuci tangan yang bersih dengan sabun atau hand sanitizer, menggunakan masker, dan menjaga jarak untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

Kemensos, Bappenas dan Bupati Buton melihat langsung permukiman komunitas adat terpencil di Dusun Bajo, Desa Benteng, Kecamatan Lasalimu, Kamis (1/42021). Foto: Doc. Kominfo Buton/suryametro.id

Ditempat yang sama, Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Kementerian Sosial, La Ode Taufik Nuryadin mengatakan bantuan dari Kementerian sosial hanya bersifat stimulan. Ia pun berharap, apa yang sudah dilakukan semoga menjadi sebuah proses yang berkelanjutan. Sehingga juga perlu upaya-upaya dari Pemda untuk bisa menyempurnakan apa yang sudah dibangun sesuai kebutuhan masyarakat.

“Apa yang sudah dibangun di Dusun Bajo ini saya lihat melebihi dari standar bantuan dari Kemensos dan ini luar biasa. Saya harap ini sebuah proses yang berkelanjutan, ini hanya dasar saja. Perlu upaya atau langkah-langkah lebih lanjut dari Pemda untuk bisa melanjutkan apa yang sudah dibangun dengan mengusulkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Bajo kepada Ibu Menteri Sosial. Begitu juga dengan bantuan sosial untuk wilayah lainnya yang sangat membutuhkan di Kabupaten Buton,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Bappenas, Maliki mengucapkan selamat atas terbangunnya permukiman komunitas adat terpencil di Dusun Bajo, Kecamatan Lasalimu. Ia sangat mengapresiasi integrasi antara upaya pemerintah pusat dan juga inisiatif yang sangat positif dari Pemda Buton.

Dengan adanya permukiman KAT ini, pihaknya melihat ada upaya yang sangat baik dalam rangka memberdayakan komunitas adat terpencil di seluruh Indonesia. Menurutnya, hal tersebut merupakan “best practices” bagaimana mengkombinasikan berbagai sektor sehingga kualitas hidup KAT warga di Dusun Bajo menjadi lebih baik.

Dengan adanya pengolahan air tawar yang sangat baik merupakan bagian pelayanan dasar yang harus dipenuhi. Sehingga, kualitas hidup warga setempat semakin baik sejak dini, tidak adanya stunting dan menjadi manusia yang unggul. Selain itu, sanitasi yang sangat baik menggunakan fiber yang masih jarang ditemui di kota-kota besar yang ternyata dari satu rumah yang dibangun, ada komponen-komponen tertentu yang merupakan bagian kontribusi dari sektor lain.

Kemensos, Bappenas dan Bupati Buton melihat langsung permukiman komunitas adat terpencil di Dusun Bajo, Desa Benteng, Kecamatan Lasalimu, Kamis (1/42021). Doc. Kominfo Buton/suryametro.id

Maliki dalam kesempatan tersebut juga meminta Bupati Buton untuk dapat melihat potensi yang ada terhadap masyarakat suku Bajo yang sejak dini sudah terlatih berenang. Sehingga, pihaknya mengharapkan Dinas Pendidikan dan Olahraga dapat melakukan pembinaan terhadap warga komunitas adat terpencil dari sisi olahraga renang dan dayung.

“Satu lagi Pak Bupati, Pak Menteri kemarin ada rapat untuk pembangunan berkelanjutan dan transformasi ekonomi, siangnya rapat tentang manajemen talenta. Pak Presiden mengharapkan Olimpiade ke depan kita dapat banyak medali emas. Atlet renang dari Amerika Michael Favoload sudah berenang sejak umur 5 tahun dan dapat 5 emas pada olimpiade. Dengan demikian bisa meraih prestasi di ajang bergensi nantinya, setidaknya emas di PON,” pungkasnya.

Warga Dusun Bajo dalam kesempatan tersbut mengusulkan kepada Bupati Buton untuk pembangunan tempat ibadah yang sangat dibutuhkan warga. Menjawab usulan tersebut, Bupati mengatakan akan mengupayakan untuk mengakomodir apa yang menjadi usulan warga tersebut. Namun, untuk sementara warga bisa memanfaatkan balai pertemuan dusun Bajo sebagai mushola dalam menghadapi bulan ramadhan yang akan berlangsung sebentar lagi.

Sebagai informasi, permukiman komunitas adat terpencil ini dibangun sejak tahun 2020 lalu sebanyak 43 unit. Pembangunan permukiman KAT diharapkan bisa menjamin kualitas hidup 43 Kepala Keluarga yang bermukim di Dusun Bajo, Desa Benteng, Kecamatan Lasalimu.


Advetorial