Diduga Masalah Batas Wilayah, Dua Desa di Maluku Tengah Bentrok

156 views
Ilustrasi bentrokan warga. (iStockphoto/erlucho)

AMBON, suryametro.id – Polisi menyebut bentrokan antarwarga yang terjadi di perbatasan Desa Kariuw dan Desa Ori, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku diduga karena kesalahpahaman terkait batas wilayah.

Sejauh ini dilaporkan dua orang tewas akibat luka tembak. Sejumlah rumah warga juga terbakar imbas bentrokan tersebut.

“Terjadi kesalahpahaman antara dua orang warga masyarakat yang kebetulan satunya berasal dari negeri Kariuw dan yang satunya berasal dari negeri tetangganya itu Ori,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Mohamad Roem Ohoirat kepada wartawan, Rabu (26/1/2022).

Kesalahpahaman ini, kata Ohoirat, berbuntut panjang hingga terjadi bentrokan antar warga dari dua desa tersebut.

Ohoirat menyebut warga di dua desa tersebut sudah lama berseteru mengenai batas wilayah. Hingga kemudian, terjadi lagi dan berujung bentrokan dan mengakibatkan korban jiwa.

“Konflik antara kedua desa ini sebelumnya sudah ada terkait dengan masalah tapal batas yang memang selama ini tidak terselesaikan sampai saat ini,” kata Ohoirat.

“Inilah yang kita sesalkan juga bahwa konflik ini sampai sekarang belum bisa diselesaikan, ini yang terus kemudian waktu ke waktu bisa saja muncul seperti yang terjadi pada saat ini,” tuturnya.

Sebagai informasi, Bentrokan pecah di perbatasan Desa Kariuw dan Desa Ori, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Rabu (26/1) pagi.

Dalam bentrokan antarwarga kampung bertetangga itu, sejumlah rumah penduduk di desa Kariuw terbakar. Selain itu, ada korban tewas akibat luka tembak dalam bentrok antarkampung itu.

Aparat kepolisian sudah dikirim untuk melakukan pengamanan di lokasi bentrokan. Selain itu, Polda Maluku meminta warga dua desa yang sempat bertikai untuk menahan diri.

“Kami minta warga juga tidak terpengaruh dengan isu-isu menyesatkan, karena kita sudah berada di lokasi untuk melakukan pengamanan, dan penyelidikan,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Mohamad Roem Ohoirat.

Selain itu Ohoirat pun menyatakan Polda Maluku menebalkan pasukan di wilayah bentrok untuk mengamankan situasi dan mencegah konflik susulan. Selain itu, sambungnya, pimpinan di wilayah setempat pun menuju ke lokasi untuk mengamankan suasana.

“Saat ini sendiri Kapolresta, Dandim dan Bupati menuju ke TKP,” tambahnya.

Sumber: cnnindonesia.com