Dua Kepala Dinas di Sulawesi Tenggara Berkelahi, Berikut Kronologi dan Penyebabnya

125 views
Kolase Foto - Ridwan Badallah dan Yusuf Mundu. Dua kadis yang berkelahi. Dok. TribunnewsSultra.com

KENDARI, suryametro.id – Dua kepala dinas (Kadis) di Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) baku pukul alias berkelahi di pelataran Masjid Al Alam Kendari.

Dua Kadis itu yakni Ridwan Badallah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika atau (Diskominfo) Sultra melawan Yusuf Mundu.

Yusuf Mundu merupakan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pemprov Sultra.

Kepala Dinas Kominfo, Ridwan Badallah melaporkan kejadian itu ke Kepolisian Resor atau Polres Kendari.

Laporan itu tertuang dalam surat tanda penerimaan laporan: STPL/79/II/2022/Res Kendari.

Dalam laporan itu, Ridwan Badallah mengaku dipukul Yusuf Mundu menggunakan tangan kosong.

“Korban (Ridwan Badallah), mengalami luka di bibir bagian atas. Sehingga atas kejadian itu korban keberatan dan melaporkan kasus itu ke Polres Kendari,” tandasnya.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Kendari, AKP I Gede Pranata Wiguna belum menjawab pesan whatsapp, dikutip dari TribunnewsSultra.com.

Penyebab berkelahi

Yusuf Mundu ngaku menganiaya Ridwan Badallah lantaran tak terima disuruh makan sepatu sehingga terbawa emosi.

Sontak kejadian tersebut membuat peserta puncak Hari Pers Nasional atau HPN 2022 di Masjid Al Alam Kendari heboh.

Ridwan Badallah pun telah melaporkan kasus ini ke Kepolisian Resor atau Polres Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Bapenda Sultra, Yusuf Mundu menjelaskan peristiwa itu bermula saat dirinya berbincang dengan Ridwan Badallah dan beberapa pejabat lain.

Yusuf Mundu mengatakan kepada Ridwan Badallah, HPN 2022 ini adalah momentum untuk Kadis Kominfo tersebut.

“Saya bilang kalau kamu mau dilihat berhasil di sinilah karena semua teman-teman media mendukung kamu,” ujar Yusuf Mundu menirukan kembali pembicaraan tersebut.

Selanjutnya, kepada Ridwan Badallah, ia menyampaikan visi media ada dua, yaitu bekerja tanpa laporan dianggap tidak kerja.

Tetapi, kata Yusuf Mundu, laporan tanpa kerja itu pembohongan.

Sontak Ridwan Badallah mengeluarkan kata kasar.

“Katanya jangan banyak bicara mu saya kasih makan ko sepatu itu, masih bisa kakiku ini menendang. Saya bilang, kau ini kurang ajar punya mulut, pak, (bunyi suara pukulan) saya tampeleng,” ungkapnya.

Saat itu, Yusuf Mundu mengatakan Ridwan Badallah langsung mencaci maki dirinya namun ia tidak bereaksi usai memukul.

Yusuf Mundu mengklaim dirinya tidak memukul Ridwan Badallah melainkan hanya menampar bagian bibir.

“Bibir itu biar disentil (pukul pakai jari), bisa berdarah. Kalau memukul itu remuk badannya, aniaya,” dalihnya.

Insiden itu disaksikan sejumlah pejabat, di antaranya, Kadis Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sultra, Trio Prasetyo dan Kepala BPKAD Provinsi Sultra, Basiran.

Setelah kejadian, dirinya dan pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) lain berbincang-bincang singkat sambil minum kopi.

“Ridwan Badallah langsung pergi, mungkin melapor (ke polisi),” jelasnya.

Lapor Polisi

Kepala Dinas Kominfo Sultra, Ridwan Badallah melaporkan kejadian itu ke Kepolisian Resor atau Polres Kendari.

Laporan itu tertuang dalam surat tanda penerimaan laporan: STPL/79/II/2022/Res Kendari.

Dalam laporan itu, Ridwan Badallah mengaku dipukul Yusuf Mundu menggunakan tangan kosong.

“Korban (Ridwan Badallah), mengalami luka di bibir bagian atas. Sehingga atas kejadian itu korban keberatan dan melaporkan kasus itu ke Polres Kendari,” tandasnya.(*)

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Kendari, AKP I Gede Pranata Wiguna belum menjawab pesan WhatsApp. (adm)