
JAKARTA, suryametro.id – Seleksi penerimaan dosen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 di Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi Inovasi dan Sains Teknologi (Kemendiktisainstek) diguncang oleh dugaan kecurangan yang mencoreng proses seleksi micro teaching.
Micro Teaching adalah satu-satunya tes SKB (Seleksi Kompetensi Bidang) yang menggugurkan, Wawancara dan SKB CAT dari BKN tidak mengugurkan.
Beberapa peserta menyatakan adanya indikasi ketidakwajaran dalam penilaian sesi micro teaching yang di lakukan oknum Penguji, salah satu tahapan krusial untuk menguji kemampuan pedagogis dan penyampaian materi calon dosen. Beberapa peserta mengklaim bahwa ada ketidaktransparanan dalam pemberian skor, sementara peserta lain mengungkap adanya dugaan pemberian bocoran materi kepada sejumlah individu tertentu sebelum ujian berlangsung.
Tidak hanya itu, sejumlah peserta juga menuding panitia seleksi tidak obyektif dalam penilaian. “Skor yang saya dapatkan sangat rendah, padahal saya yakin dengan performa saya. Saya sudah berpengalaman mengajar 4 tahun di salah satu perguruan tinggi swasta hanya mendapat skor 9 (tidak lolos passing grade). Anehnya, beberapa peserta lain yang performanya terlihat biasa saja justru mendapatkan skor tinggi,” tambahnya.
Selain itu, terdapat juga para peserta lainnya yang sudah berpengalaman dalam mengajar di perguruan tinggi hanya memperoleh skor 5 dan 6 dalam penilaian micro teaching.
Kasus ini menjadi sorotan publik, mengingat seleksi CPNS di sektor pendidikan merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas tenaga pendidik di Indonesia. Semua pihak berharap investigasi ini dapat berjalan transparan dan menghasilkan keadilan bagi seluruh peserta.
Gelombang aspirasi dari peserta seleksi CPNS 2024 di Kemendiktisainstek kian menguat, terutama terkait permintaan penghapusan passing grade pada tahap micro teaching di seleksi Dosen CPNS 2024 Kemendiktisainstek. Aspirasi ini diwadahi melalui petisi online yang kini telah ratusan tanda tangan. Petisi tersebut dapat diakses di https://chng.it/9GJGcJpMmb.
Petisi ini juga menyerukan agar sistem penilaian pada tahap micro teaching dievaluasi dan dihapus untuk memastikan keadilan. Beberapa peserta mengaku merasa dirugikan oleh penilaian subjektif dan tidak integritas yang diterapkan oleh para penguji.
Hingga kini, pihak Kemendiktisainstek belum memberikan tanggapan resmi terkait petisi tersebut, namun desakan dari peserta terus meningkat, dengan harapan adanya perbaikan pada sistem seleksi CPNS 2024 yakni Pengapusan Passing Grade Micro Teaching dalam SKB Non CAT CPNS Kemendiktisaintek 2024 karena penilaiannya yang sangat subjektif, rawan manipulatif dan sarat kepentingan nepotisme. (Adm)