JAKARTA, suryametro.id – Ekonom melakukan hitung-hitungan terkait rencana pemerintah menaikkan harga Pertalite. Dari hasil perhitungannya, harga keekonomian untuk Pertalite paling sedikit Rp8.900 per liter hingga Rp11.990 per liter.
Direktur Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudistira menerangkan harga tersebut setara dengan harga jual bahan bakar mesin (BBM) RON 90 di badan usaha lainnya.
“Pertalite atau setara RON 90, harga keekonomiannya ada di Rp8.900-Rp11.990 per liter. Ini kalau dibandingkan dengan harga BBM sejenis yang dijual di SPBU milik VIVO dan BP-AKR,” tutur Bhima kepada CNN Indonesia, Rabu (6/4).
Apabila pemerintah benar-benar menaikkan harga Pertalite yang merupakan BBM penugasan, maka akan berdampak penurunan daya beli masyarakat.
Apalagi, belum lama ini Pertamina memutuskan menaikkan harga jual Pertamax dari Rp9 ribu per liter menjadi Rp12.500 per liter.
“Daya beli langsung turun karena sebelumnya Pertamax naik. Banyak yang turun kelas konsumsi Pertalite. Kalau Pertalite ikut naik, pasti terpaksa beli BBM karena tidak ada alternatif lain,” ucap Bhima.
Pada akhirnya, imbuhnya, masyarakat akan mengurangi konsumsi barang lain, seperti menunda pembelian barang elektronik, otomotif, pakaian jadi dan kebutuhan lain.
Bahkan, akibat kenaikan BBM tersebut besar kemungkinan perusahaan melakukan efisiensi massal dengan PHK karyawan.
“Biaya produksi industri kan sudah naik sejak tahun lalu. Sementara, omzet terganggu kenaikan Pertalite, maka perusahaan tidak punya opsi selain efisiensi. Worst scenario-nya adalah gelombang penutupan ritel dan pabrik kembali terjadi,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah sedang mengkaji kenaikan harga Pertalite. Hal ini menyusul lonjakan harga minyak mentah dunia beberapa waktu terakhir.
Airlangga mengatakan pemerintah juga tengah mengkaji kenaikan harga LPG 3 kg. Namun, ia belum dapat menjelaskan lebih lanjut kapan pastinya harga akan naik.
“Saat sekarang kami masih mengkaji. Nanti sesudah kaji, akan kami umumkan,” ucap Airlangga dalam konferensi pers, Selasa (5/4).
Wacana kenaikan Pertalite dan LPG 3 kg ini juga pernah diisyaratkan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan.
Menurutnya, kenaikan itu sulit dihindari di tengah lonjakan harga minyak yang terjadi akibat konflik Ukraina dan Rusia belakangan ini.
Sumber: CNNIndonesia.com