FISIP UHO Beri Pelatihan Pedagang Kuliner di Kendari Gerakan Sadar Wisata Berstandar Prokes

59 views
Kegiatan pemantauan dan penyuluhan penerapan protkes Covid-19 berbasis 5M bagi pedagang kuliner di Kelurahan Watu-Watu, Kota Kendari. Doc. suryametro.id

KENDARI, suryametro.id – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo (FISIP UHO) Kendari, melaksanakan pelatihan sadar wisata berbasis protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 dengan gerakan mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas (5M), bagi kelompok pedagang kuliner di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kegiatan yang dilaksanakan di wilayah pesisir Kota Kendari, tepatnya di Kelurahan Watu-Watu, dilaksanakan sejak 14 hingga 16 Oktober 2021 lalu.

Ketua pelaksana kegiatan, Dr Harnina Ridwan mengatakan, Kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan alasan bahwa industri pariwisata di wilayah Kota Kendari adalah salah satu penopang bagi kehidupan masyarakat sekitar. Namun mewabahnya Covid-19, cukup berpengaruh besar pada sektor kuliner milik masyarakat.

“Kuliner ini punya kaitan erat dengan kepariwisataan. Karena pandemi, jumlah wisatawan sangat berkurang dan itu membuat kuliner milik masyarat juga kurang pembeli,” kata Harnina Ridwan.

Sejak mewabah, Covid-19 telah memberikan dampak besar sekaligus menjadi problematika dalam masyarakat hampir di seluruh dunia. Selain pada dimensi kesehatan masyarakat dan dimensi psikologi masyarakat, dimensi lainnya yang sangat terpengaruh adalah pada dimensi ekonomi masyarakat. Pada sektor ekonomi kretatif dan pariwisata mengalami kesulitan dengan adanya pembatasan masa pandemi ini.

Sebagai upaya dalam mengatasi hal tersebut, maka dibutuhkan suatu strategi khusus guna membangkitkan kembali sistem perekonomian bagi pelaku usaha yang bergerak dibidang ekonomi termasuk para pedagang kuliner yang terkait langsung dengan kegiatan kepariwisataan, untuk dapat menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Pemahaman masyarakat terhadap kegiatan sadar wisata berbasis gerakan 5M, hanya dapat dicapai melalui proses komunikasi.

“Nah hadirnya kami disini, untuk berbagi pengetahuan dengan pedagang kuliner. Kita beri pemahaman untuk sadar wisata dengan menerapkan protokol kesehatan. Kemudian apa yang harus mereka lakukan, agar bisa menjaring para wisatawan untuk datang berkunjung berwisata kuliner,” terang Harnina.

“Kegiatan pelatihan sadar wisata ini, lebih menekankan pada fase normalisasi, dimana fase ini merupakan sebuah persiapan yang sangat matang terutama pada pemahaman masyarakat dan para pelaku usaha pendukung, berputarnya roda kepariwisatawan untuk dapat bekerjasama dan bertanggung jawab menerapkan protokol kesehatan Cleanliness, Healhty, safety, and Environmental substainability (CHSE) di wilayah masing-masing. Selanjutnya melalui pemahaman masyarakat terhadap kegiatan sadar wisata, diharapkan dapat meningkatkan kembali minat kepariwisatawan melalui wisata kuliner sehingga dapat ikut berkontribusi dibidang pengembangan kepariwisataan di Kota Kendari,” tambahnya menutup.

Reporter: Lindsa Manuara (M)