BATAUGA, suryametro.id – Batauga, merupakan pusat ibu kota Kabupaten Buton Selatan (Busel) yang belum lama ini dilanda beberapa bencana alam hingga mengakibatkan kerusakan disejumlah fasilitas umum. Salah satu yang paling tampak terlihat yaitu ruas jalan depan markas Brimob, lokasi tersebut rusak parah usai dihantam ombak setinggi empat meter.
Tidak hanya karena bencana alam, banyaknya polemik yang terjadi berkaitan dengan kebijakan pemerintah hingga sistem pemerintahan, membuat banyak masyarakat Busel merasa dirugikan.
Seperti persoalan talud pemecah ombak di Kelurahan Masiri yang tidak memiliki fisik. Bahkan hingga kini, dinas terkait belum mempertanggungjawabkan kerusakan yang ada di talud tersebut. Selain itu ada proyek pembangunan dermaga di Kelurahan Bandar Batauga, galian C di Kelurahan Busoa yang diduga tidak mengantongi izin, hingga fasilitas internet dan telekomunikasi yang ada di Desa Pogalampa dan Desa Bola yang sampai saat ini belum bisa termanfaatkan.
“Ini semua merupakan masalah daerah yang harus diselesaikan, jika dibiarkan maka akan berdampak buruk bagi daerah dan masyarakat Busel,” La Ode Ali Yopu, salah satu pengurus Gema Busel saat menggelar aksi unjuk rasa di Busel, Jum’at (25/02/2022).
“Maka dari itu, kami dari Gema Busel meminta pemerintah lebih aktif lagi mengawal dan menyelesaikan semua persoalan yang ada di daerah ini,” tegas Ali menambahkan.
Sebelum membubarkan diri, Ali Yopu juga berjanji bakal menggelar aksi lanjutan dengan masa yang lebih besar, jika pemda tidak menindaklanjuti apa yang menjadi tuntukan Gema Busel.
Editor: Adhil