BAUBAU, suryametro.id – Wali Kota Baubau H AS Tamrin, sempat di-Covid-kan saat melakukan Swab Antigen di rumah jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, Selasa (29/6). Alhasil, wali kota dua periode itu langsung memilih kembali ke Baubau untuk melakukan isolasi mandiri dan tidak menghadiri kegiatan Presiden Joko Widodo.
Namun setelah setibanya di Kota Baubau, Rabu (30/6), AS Tamrin kemudian kembali melakukan swab antigen karena hasil swab sang ajudan yang menemaninya saat itu negatif. AS Tamrin kemudian meminta Direktur BLUD Palagimata, dokter Lukman dan dokter Rahmawati ahli patologi klinik untuk melakukan Swab PCR.
“Karena untuk melihat hasilnya (Swab PCR) diperlukan waktu 5 jam, sehingga diperlihatkan, Kamis pagi (1/7/2021) dan hasilnya negatif Covid-19,” kata AS Tamrin dalam konferensi persnya di rumah dinas Wali Kota Baubau, Minggu (4/7/2021).
Ia menuturkan, adanya perbedaan hasil tersebut bukan masalah baginya. Namun AS Tamrin menyesalkan, tidak adanya keterbukaan informasi dari pihak medis saat dirinya ingin melihat hasil lab. Sebab ia mengetahui terkonfirmasi positif bukan dari pihak medis, melainkan dari salah seorang kepala daerah.
“Perbedaan data itu bisa terjadi karena alat presisi yang berbeda ataupun human error sehingga hasilnya keliru. Tapi, disini tidak ada keterbukaan informasi dari pihak medis,” kesalnya.
Baca Juga : AS Tamrin Positif Covid di Kendari, Negatif di Baubau
AS Tamrin, yang saat itu ingin mengetahui dan melihat hasil rekam medis tersebut, tidak dituruti oleh petugas medis dengan alasan rekam medis tersebut merupakan rahasia negara dan tidak bisa diberikan. Hal ini juga kemudian dikeluhkan langsung ke Gubernur Sultra, Ali Mazi dan Sekda Sultra, Nur Endang Abbas.
“Sebetulnya saya tidak protes positif atau negatif, tapi harus jujur, tunjukkan ini hasilnya begini, sehingga saya tahu. Ini tidak boleh saya lihat itu yang saya protes sebetulnya. Saya langsung telpon gubernur tolong supaya kita tidak di tipu-tipu kayak begitu,” bebernya.
AS Tamrin kembali mengingatkan kepada semua pihak untuk selalu memperhatikan kejujuran dalam menyampaikan informasi. Terlebih lagi, dirinya merupakan Wali Kota yang saat itu harus menghadiri beberapa agenda pertemuan, salah satunya kunjungan Presiden Joko Widodo.
“Yang saya harapkan itu kejujurannya didalam menyampaikan informasi dalam data-data, karena ini akan menjadi bumerang bagi yang lain. Saya merupakan publik figur, belum lagi untuk menghadiri undangan (agenda pertemuan) setidaknya saya juga mengantisipasi. Saya juga pasti bakal umumkan jika memang betul positif,” tutupnya.
Penulis : La Ode Muh. Abiddin
Editor : Hariman