Jokowi Ajak ASEAN Curi Kesempatan Ekonomi Pasca Covid-19

56 views
Presiden Jokowi. (BPMI Setpres)

JAKARTA, suryametro.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) tidak hanya pulih dari dampak pandemi, tapi juga mencuri kesempatan ekonomi pasca-covid-19 yang menjangkit seluruh dunia dalam dua tahun terakhir.

“Dalam menghadapi pandemi sekarang ini, kita tidak hanya ingin pulih kembali, tetapi kita ingin mencuri kesempatan pasca-pandemi untuk melakukan reformasi struktural untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan ASEAN,” imbuh Jokowi saat menyampaikan pidato di acara ASEAN Business and Investment Summit pada Senin (25/10/2021).

Menurutnya, ‘pencurian’ ekonomi itu bisa dilakukan dengan lebih dulu belajar dari krisis ekonomi yang terjadi sebagai dampak dari pandemi. Setelah itu, masing-masing negara harus memetakan perbaikan ekonomi secara fundamental.

Salah satunya bisa dilakukan dengan mereformasi kebijakan, seperti yang dilakukan Indonesia. Saat ini, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Tujuannya, untuk memperbaiki iklim investasi dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi inklusif. UU ini juga diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Tidak hanya UU Cipta Kerja, pemerintah juga membuat UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Ia mengatakan hal ini untuk menciptakan reformasi di bidang perpajakan.

“Kami ingin terus melanjutkan reformasi struktural ini untuk merespons catatan-catatan kelemahan kelembagaan dan cara kerja kami ketika diuji oleh pandemi covid-19,” jelasnya.

Kepala negara mengatakan ‘mencuri’ ekonomi selanjutnya juga bisa dilakukan secara bersama-sama antar pemerintah negara-negara di ASEAN. “Kesamaan visi, berkolaborasi, dan kebersamaan langkah merupakan kunci utama kebangkitan ekonomi ASEAN,” ujarnya.

Hal ini, sambung dia, bisa dilakukan dengan bekerja sama untuk mempercepat tercapainya target vaksinasi mencapai 70 persen dari total populasi penduduk ASEAN. Selain itu, bisa pula dilakukan dengan membangun protokol kesehatan yang lebih tahan krisis di masa depan.

(cnnindonesia.com)