Jokowi: Indonesia Kembangkan Industri Hijau Terbesar di Dunia

60 views
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai pembangunan kawasan hijau sejalan dengan visi RI untuk membangun pasar karbon sebagai pemilik stok karbon terbesar dunia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai pembangunan kawasan hijau sejalan dengan visi RI untuk membangun pasar karbon sebagai pemilik stok karbon terbesar dunia. (Biro Pers).

JAKARTA, suryametro.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia tengah mengembangkan industri hijau terbesar di dunia yang terletak di Kalimantan Utara (Kaltara). Ia menyebut kawasan tersebut mempunyai potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan.

Ia menyebut pembangunan kawasan hijau sejalan dengan visi RI membangun pasar karbon sebagai pemilik stok karbon terbesar dunia.

“Indonesia tengah mengembangkan industri hijau terbesar dunia di Kalimantan Utara yang mempunya potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan,” katanya pada sambutan untuk the P4G Partnering for Green Growth and the Global Goals 2030 Summit, Senin (31/5/2021).

Pada kesempatan sama, Jokowi juga mengatakan pemerintah telah menerapkan perencanaan pembangunan rendah karbon yang masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN).

Salah satu cara yang dilakukan pemerintah, lanjutnya, adalah dengan meluncurkan Undang-undang Cipta Kerja guna memastikan kemajuan ekonomi dan sosial tidak serta merugikan lingkungn.

“Ketersediaan dukungan pendanaan dan transfer teknologi menjadi kunci sukses bagi pembangunan hijau, bagi netralitas karbon. Oleh karena itu, Indonesia terbuka bagi investasi dan transfer teknologi,” ujarnya.

Lebih jauh, Kepala Negara juga menyampaikan keinginannnya agar para pemimpin dunia saling membangun bekerja sama konkret yang dapat segera diimplementasikan untuk pembangunan berkelanjutan.

Dia menekankan untuk menghindari sikap proteksionisme yang berkedok isu lingkungan. Untuk diketahui, proteksionisme adalah kebijakan perdagangan yang digunakan sebagai alat politik untuk mengganggu ekonomi pasar.

“Kita harus menghindari proteksionisme yang berkedok isu lingkungan, parameter lingkungan harus jelas serta dijalankan secara jujur dan transparan,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengklaim Indonesia akan mempunyai kawasan hijau terintegrasi dan terbesar di dunia. Kawasan itu akan berada di Kalimantan Utara dengan luas mencapai 12.500 hektare (ha).

Luhut mengatakan kawasan industri itu akan didukung oleh sumber energi hijau dari pembangkit listrik tenaga air atau hydropower. Nantinya, tenaga kelistrikan yang dapat dihasilkan mencapai 11 ribu MegaWatt (MW).

“Kita akan memiliki integrated industry berbasiskan hydropower di Kalimantan Utara. Ini adalah satu integrated industry yang mungkin paling besar di dunia,” imbuh Luhut, Jumat (7/5).Tak hanya menghasilkan sumber energi hijau, Luhut menyebutkan kawasan ini akan membuat Indonesia mampu mencapai target transformasi energi dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.

“Kita berharap groundbreaking akan bisa dilakukan tahun ini. Transisi dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan (EBT) menjadi prioritas kita,” jelasnya.

Nantinya, pengembangan sumber EBT sekaligus energi hijau akan diterapkan di daerah-daerah lain di Tanah Air. Dengan begitu, Indonesia bisa mencapai target penurunan emisi menjadi nol alias bebas karbon pada 2060.

“Dunia juga sekarang mengarah ke situ. Pemerintah berkomitmen memanfaatkannya guna melistrikkan industri produk hijau yang tengah kita kembangkan di berbagai daerah di Indonesia,” tutup Luhut.

CNNIndonesia