KENDARI, suryametro.id – Keluarga korban kasus pembunuhan di kawasan Industri Desa Morosi, Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Jumat (21/5/2021) kemarin, mendapat sorotan dari pihak kelurga.
Dimana, pihak keluarga meminta agar pihak kepolisan terkhusus kepada Polres Konawe, diharapkan dapat berkerja profesional dalam perkara kasus pembunuhan tersebut.
“Kami harapkan, kasus ini bisa di tangani secara profesional oleh pihak kepolisian,” ungkap Tirta Wahyu Pratama, selaku keluarga korban saat dikonfirmasi media ini, Sabtu (22/5/2021)
Lanjutnya, ia menegaskan akan akan mengawal kasus ini sampai dengan proses persidangan. Oleh sebab itu, ia meminta kepada pihak kepolisian, untuk tidak bermain-main dalam proses penanganan perkara ini.
“Kasus ini sangat serius sehingga memang harus ada atensi dari pihak pimpinan Kepolisian,” tangkasnya.
Selain itu, pihaknya juga menyoroti kinerja dari pihak keamanan atau security PT Virtu Dragon, yang tidak melakukan pemeriksaan kepada setiap karyawan ataupun pekerja, ketika memasuki kawasan mega Industri tersebut. Sehingga, tidak ada karyawan yang masuk di kawasan tersebut membawa senjata tajam (Sajam)
“Ini bagian dari kelalaian dari pihak security, kenapa bisa ada karyawan yang membawa sajam saat bekerja,” tegasnya.
Untuk diketahui, kasus pembunuhan yang terjadi di kawasan Industri Desa Morosi, merupakan pengawas PT DLA yang tewas ditikam bawahannya sendiri. Korban atas nama Jufri, bermur 34 tahun ditikam menggunakan sajam berupa badik oleh supir truk PT DLA bernama Saddam. Usai membunuh korban, pria berumur 29 tahun itu duduk disamping korban sambil menatapinya.
Kini, tersangka telah diamankan di Mapolres Konawe untuk menjalani pemeriksaan. Sementara dari hasil pemeriksaan, menurut pengakuan tersangka, ia merasa sakit hati kepada korban
Reporter: Rahman