
BUTON, suryametro.id – Mantan Pj Bupati Buton, La Haruna beserta Istrinya Naslia Alu yang merupakan anggota DPRD Kota Baubau, laporkan seorang oknum yang mengaku wartawan ke Polres Buton.
Pelaporan itu, buntut dari adanya indikasi pemerasan berkedok pemberitaan.
Melalui kuasa hukumnya, Haruna dan Naslia melayangkan aduannya itu, buntut dari adanya pemberitaan disejumlah media terkait dugaan penipuan berkedok fee proyek.
“Saat itu, seorang yang kami laporkan inisialnya YW, mengatakan bisa tidak lagi diberitakan asal mereka diberikan sejumlah uang. Ini menurut kami merupakan bentuk pemerasan dan intimidasi yang melanggar hukum serta aturan dalam UU Pers,” ungkap Samsul, kuasa hukum Haruna dan Naslia, Selasa (20/05/2025).
Samsul juga menegaskan, dugaan intimidasi dan pemerasan itu, dianggap mencederai nama besar profesi wartawan.
“Tindakan mereka sudah menyebabkan tekanan psikologis dan kerugian moril terhadap klien kami. Untuk itu, upaya hukum yang kami lakukan ini untuk memberikan efek jera kepada mereka yang mengaku diri sebagai wartawan,” tegas Samsul.
Salah satu wartawan di Kabupaten Buton selaku terlapor, Yeni Wahdania mengungkap bahwa laporan pemerasan tersebut dinilai tidak berdasar. Sehingga laporan ditanggapi dengan santai, namun tetap menghargai proses hukum.
“Biarkan saja dia berproses karena apa yang dituduhkan itu tidaklah berdasar. Nanti kita lihat siapa yang ingin membungkam dan menghalangi kebeban pers,” kata Yeni dikonfirmasi, Rabu (21/05/2025).
Lebih lanjut, Yeni menegaskan bahwa La Haruna yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas (Kadis) Perkebunan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) waktu itu yang meminta kepadanya untuk mengamankan sejumlah pemberitaan di media yang menyangkut dugaan penipuan dan penggelapan fee proyek saat La Haruna menjabat sebagai PJ Bupati Buton.
“Bahkan saya diminta La Haruna untuk melakukan mediasi kepada wartawan yang sudah menaikan pemberitaan terkait dirinya. Itu murni inisiatif Haruna yang meminta saya untuk dikomunikasikan,” tegasnya.
Anehnya, dalam proses komunikasi yang dilakukan Yeni dengan sejumlah teman jurnalisnya, permintaan Haruna tidak disahuti. Sehingga pemberitaan terkait skandal fee proyek terus berjalan. Apalagi perkara dugaan penipuan fee proyek tersebut telah dilaporkan di Kejari Buton.
“Inikan menjebak. Haruna yang awalnya meminta saya difasilitasi untuk menghentikan pemberitaan sejumlah media. Saat mediasi gagal, malah saya yang dilaporkan,” keluhnya membela diri.
Penulis: Sutiana