
RAHA, suryametro.id – Wa Jalena, seorang aparatur sipil negera (ASN) yang berdinas di Kantor Kelurahan Fookuni, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), tiba-tiba mendatangi sekertariat panitia pemungutan suara (PPS) untuk meluapkan emosinya, bahkan mengobrak abrik isi ruangan tersebut.
Aksi tidak terpuji Wa Jalena tersebut, terjadi pada Selasa (31/01/2023) dan terekam kamera ponsel salah satu staff kelurahan lainnya hingga viral di media sosial.
Dalam video itu, Wa Jalena terlihat membanting meja, kursi serta menghamburkan berkas-berkas didalam sekertariat hingga berserahkan di lantai. Sementara pegawai lainnya hanya terdiam melihat tindakan tidak terpuji tersebut.

Kepada wartawan, Wa Jalena mengaku kecewa dengan kebijakan Lurah Fookuni. Kekecewaannya itu karena, namanya tidak ikut dimasukkan dalam daftar PPS pemilu 2024 mendatang.
“Saya tidak dimasukan sebagai PPS. Saya tanya sekretaris, ternyata sudah penuh. Saya tanyakan lagi, siapa-siapa orangnya, ternyata yang masuk itu nama-nama yang jarang masuk kantor. Saya ini hadir terus, selama 30 tahun saya mengabdi disini malah tidak dikasi masuk namaku. Ada apa ini, kenapa itu lurah bisa pilih kasih begitu,” kata Wa Jalena penuh kesal.
Ditemui terpisah, Lurah Fookuni, Kisabang mengakui jika Wa Jalena merupakan ASN yang menjabat sebagai Kasi Pelayanan Umum dan Kesejahteraan Sosial Kelurahan Fookuni.
“Ada tiga nama yang diusulkan oleh ketua PPS Kelurahan Fookuni, yaitu Yuliana, Yuniarsih dan Usman. Sementara Wa Jalena itu tidak diusulkan karena tidak tau operasikan komputer,” ungkap Kisabang.
Atas tindakan tidak terpuji Wa Jalena, Kisabang bakal melaporkan ke pimpinan tertinggi untuk diberikan sanksi tegas.
“Saya akan laporkan dia ke pimpinan. Wa Jalena harus dikasi sanksi,” tegasnya. (Adm)