WAKATOBI, suryametro.id – Aksi unjuk rasa lembaga asosiasi pelindung dan pembela hak rakyat nelayan Wakatobi diwarnai kericuhan, Rabu (24/05/200/2022).
Massa aksi yang memaksa untuk menerobos masuk menemui Anggota DPRD Wakatobi di kantor DPRD Wakatobi, mendapat penghadangan dari aparat yang berjaga, sehingga kericuhan tidak bisa terhindarkan.
Dalam aksinya, pengunjuk rasa menuntut agar pemerintah daerah setempat, segera melakukan pengawasan yang ketat kepada pengelola APMS di Wakatobi terkait adanya kelangkaan BBM yang terjadi beberapa bulan terakhir.
Akibat kelangkaan BBM jenis solar tersebut, cukup berdampak besar bagi para nelayan di Wakatobi. Tidak hanya sulit mendapatkan pasokan BBM, massa aksi juga mengeluhkan harga jual yang mencapai Rp210.000 per jerigen berukuran 20 liter
“Itu sangat meresahkan nelayan lokal, ditambah BBM jenis pertalite juga naik harganya. Kalau tidak ada BBM, bagaimana nelayan bisa melaut mencari ikan,” teriak Rojid salah satu massa aksi.
“Kami juga meminta Bupati Wakatobi agar memberikan sanksi tegas kepada seluruh pihak APMS di Wakatobi yang coba memainkan harga BBM, serta mengintruksikan kepada pengencer agar menjual BBM di harga normal,” tambahnya.
Editor: Adhil