OPM Minta Jokowi Setop Operasi Militer Usai Pembunuhan 4 TNI

53 views
Pasukan TNI dikirim ke Papua untuk menghadapi perlawanan kelompok separatis. (Foto: Puspen TNI)

JAKARTA, suryametro.id – Manajemen Markas Pusat Komnas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) meminta pemerintah Indonesia menghentikan operasi militer di Maybrat, Papua Barat. Mereka meminta Presiden Joko Widodo membuka diri untuk berunding.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sembom mengatakan, aparat keamanan Indonesia melancarkan operasi militer masif di Maybrat usai empat prajurit TNI tewas dalam serangan beberapa hari lalu.

“Kami dengan tegas menyampaikan kepada pemerintahan Indonesia di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo agar segera hentikan operasi militer dan kami duduk di meja perundingan,” ujar Sebby dalam sebuah rekaman video, Senin (6/9/2021).

Sebby mengatakan, usai operasi militer, pihaknya menerima laporan bahwa pada 4 September banyak masyarakat terpaksa mengungsi ke hutan-hutan.

“Oleh karena itu kami minta perhatian semua pihak, baik pekerja HAM, gereja, masyarakat dan juga masyarakat internasional, juga PBB…” ucap Sebby.

“Masyarakat sipil menjadi korban, penangkapan sewenang-wenang, pembunuhan di luar prosedur hukum ini sedang terjadi,” kata dia menambahkan.

Oleh sebab itu, Sebby meminta agar Presiden Jokowi mulai membuka diri untuk berunding membahas status hak-hak politik Papua Barat.

Sebelumnya, Kamis dini hari (2/9), Pos Koramil di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB). Atas serangan itu, empat prajurit TNI tewas.

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas penyerangan Pos Koramil tersebut. Penyerangan terhadap TNI di Pos Koramil Kampung Kisor diduga dilakukan sekitar 50 orang. Mereka membunuh prajurit diduga menggunakan senjata tajam.

Dugaan itu berdasarkan kondisi korban yang mengalami luka senjata tajam di sejumlah bagian tubuh.

(CNNIndonesia.com)