Pabrik Nikel Pembuatan Baterai Mobil Listrik Segera Dibangun di Buton Utara

722 views
Pabrik Nikel Pembutan Baterai Mobil Listrik Segera Dibangun di Buton Utara. Ist

KENDARI, suryametro.id – Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra), bakal dibangunkan pabrik nikel kelas satu. Demikian disampaikan Bupati Butur, Ridwan Zakaria ditemui di Kendari, Selasa (06/12/2022).

Dikutip dari Antarasultra.com, Ridwan mengungkapkan, pembangunan pabrik nikel tersebut, diinisiasi oleh perusahaan nikel PT About The Nickel (ATN) Indonesia Mineral. Untuk proses pembangunannya sendiri, telah masuk tahap awal termaksud pengurusan izin lokasi pembangunan pabrik.

Hadirnya pabrik nikel di Butur, tentu disambut baik pemerintah dan masyarakat. Karena sudah tentu, akan menciptakan lapangan kerja baru untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat

“Rencananya nanti dibangun di Desa Kurolabu, Kulisusu Utara, Butur dengan luas lahan 300 hektar,” ungkap Ridwan Zakaria.

Ridwan mengaku berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya pabrik tersebut menerapkan teknologi terbarukan yang berdampak baik sehingga mendukung terwujudnya ramah lingkungan. Sebab menurutnya, masalah terbesar yang dihadapi oleh pabrik saat ini adalah permasalahan limbah lingkungan.

“Untuk itu, kita hindari pencemaran lingkungan bahkan jika bisa sampai nol persen, dan kalau teknologi itu diterapkan maka itu sangat bagus sekali,” ujar dia.

Sebelumnya, Project Director PT ATN Indonesia Mineral, Alman Susmanto di pabrik nikel nanti, akan dijadikan tempat pembuatan bahan utama baterai kendaraan listrik, serta bahan turunan lainnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

“Dengan melihat perkembangan beberapa pabrik yang telah ada di Indonesia termasuk di Sulawesi Tenggara. Selama ini lebih banyak hanya mengolah nikel menjadi nickel pig iron dan ferronickel yang kemudian diturunkan menjadi stainless steel dan lainnya,” katanya.

Alman menambahkan, pabrik pengolahan nikel bernilai tinggi seperti mixed hydroxide precipitate (MHP) atau mixed sulphide precipitate (MSP) yang digunakan untuk menjadi prekursor atau katoda. Prekursor itu yang akhirnya menjadi baterai kendaraan listrik, yang mana masih belum banyak berdiri di Indonesia.

“Setelah sekian lama melakukan studi dari teknologi pengolahan nikel yang ada, kami akhirnya memilih akan membangun dan mengoperasikan Pabrik Pengolahan Nikel berdasarkan terobosan technology Monolith Co Ltd Monolith Advanced Clean Hydrometallurgy (“MACH”),” jelasnya.

Menurut dia, teknologi terbarukan pertama di Indonesia tersebut, untuk memproduksi produk bernilai tinggi seperti Nickel Hydroxide, Crude Fe-Ni, Magnesium Oxide, Silica dan lainnya.

Melalui teknologi ramah lingkungan, tanpa terak, tanpa limbah cairan yang keluar, teknologi yang sangat aman dari sisi ekologi, dengan tidak menggunakan tekanan tinggi dan kemudian dari segi ekonomi, teknologi tersebut dinilai jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan fasilitas peleburan lainnya.

“PT ATN Indonesia Mineral, sangat sadar dan mendukung program Pemerintah Indonesia yang telah melarang ekspor mineral non-olahan. Di mana larangan itu untuk mencegah keluarnya sumber daya alam mineral melalui ekspor barang mentah, dan berharap adanya pengembangan industri lokal,” ucap dia.

Ia mengungkapkan, pihaknya berencana akan membangun pabriknya di wilayah Kabupaten Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan nilai investasi awal sebesar 200 juta dolar AS atau sekitar Rp3,5 triliun.

Terkait dengan mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar, PT ATN Indonesia Mineral mengklaim bakal menyerap sebanyak 1000 lowongan kerja. Kemudian, apabila telah dilakukan pengembangan pembangunan akan menyerap 2000 tenaga kerja. (Adm).