Patung Oputa Yi Koo di Kotamara, Icon Baru Kota Baubau

1,034 views
Patung Oputa Yi Koo di Kotamara, Icon Baru Kota Baubau. Ist

BAUBAU, suryametro.id – Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H Ali Mazi, menghadiri acara Ground Breaking Pembangunan Patung Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yi Koo) atau La Karambau, di Kotamara, Kota Baubau, Kamis (22/09/2022).

Dalam sambutannya, Ali Mazi menceritakan jika La Karambau atau Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi adalah satu-satunya Sultan Buton yang konsisten, begitu gigih dan tidak kenal menyerah melakukan perlawanan terhadap hegemoni, agresi, dan nafsu imperialisme Kompeni-Belanda selama 24 tahun (1752 – 1776) hingga akhir hayatnya.

Beliau bergerilya dalam masa yang tidak singkat, meninggalkan kesenangan duniawi, menelusuri lembah dan bebukitan serta melintasi hutan, sebelum akhirnya diyakini wafat di puncak Gunung Siontapina pada tahun 1776. Pada jejak perjuangannya yang banyak dilalui dalam hutan, beliau akhirnya dikenang dengan sebutan “Oputa Yi Koo (Raja/Sultan di Rimba)”.

Setelah melalui kajian akademik yang panjang dan mengikuti kontestasi yang rumit, akhirnya Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi, secara resmi dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional melaui Surat Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 120/TK/2019 Tanggal 7 November 2019. Gubernur Ali Mazi sebagai Salah Satu Ahli Waris Oputa Yi Koo, didapuk untuk menerima langsung penghargaan tersebut di Istana Negara, Jakarta.

Gubernur Sultra, H Ali Mazi, SH

Tidak lama setelah Pengukuhan Oputa Yi Koo sebagai Pahlawan Nasional, di tahun yang sama (tahun 2019) yang lalu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara langsung berinisiatif merencanakan Pembangunan Patung Oputa Yi Koo. Pada hari Kamis, 22 September 2022 Pembangunan Patung Oputa Yi Koo mulai dilaksanakan, diawali dengan peletakkan batu pertama.

“Esensi pendirian patung ini bertumpu pada pertimbangan fundamental, bahwa keberadaan patung tersebut diharapkan dapat memantik spirit generasi bangsa untuk senantiasa menginternalisasi semangat perjuangan Oputa Yi Koo dalam diri masing-masing, agar berupaya menjadi pahlawan, khususnya bagi masyarakat dan daerah Sulawesi Tenggara,” kata Gubernur Ali Mazi.

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Kepala Dinis Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara, bahwa Patung Oputa Yi Koo yang berlokasi di Kota Mara – Kota Baubau ini, dibangun di atas permukaan laut dengan luas area tugu, yaitu 8.897 M2 atau 0,89 Hektar, dengan konsep arsitektur klasik. Patung Oputa Yi Koo akan dibangun setinggi 23 Meter, dan diperkirakan akan rampung dalam 2 (dua) tahun kedepan. Total anggaran yang dibutuhkan hingga selesainya pembangunannya, berkisar 60 Milyar, menggunakan dana APBD Provinsi Sulawesi Tenggara.

Didalam bangunan dasar dudukan Patung Oputa Yi Koo, terdapat ruang Kantor Pengelola Bangunan dan Museum Diorama Perjuangan Oputa Yi Koo. Selain itu, terdapat area terbuka yang dapat digunakan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan. Sehingga akan menambah ruang publik baru bagi masyarakat sekitar, sekaligus untuk menarik kunjungan wisata bagi daerah, khususnya di Kota Baubau.

“Pada kesempatan ini, saya instruksikan kepada Dinas Cipta Karya Provinsi Sulawesi Tenggara, untuk benar-benar memaksimalkan penggunaan anggaran yang ada, dan memastikan semua pelaksanaan pekerjaan proyek ini sesuai dengan standar-standar yang telah ditentukan agar pembangunan Patung Pahlawan Nasional Oputa Yi Koo, dapat mencapai hasil sebagaimana yang diharapkan,” ujar Gubernur Ali Mazi.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Gubernur Ali Mazi menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak, terkhusus DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, Forkopimda, dan Pemerintah Kota Baubau atas dukungannya, sehingga pekerjaan fisik pembangunan Patung Oputa Yi Koo, dapat dimula.

“Semoga pengerjaannya dapat berjalan lancar, serta dapat selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, yang Insyaa Allah bermanfaat bagi kemajuan pembangunan masyarakat, daerah Sulawesi Tenggara, serta bangsa dan negara kita,” ujar Gubernur Ali Mazi.

Patung Oputa Yi Koo
Tujuan Pembangunan Tugu Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin Muhammad Said, di Kota Bau-Bau, ini merupakan salah satu upaya untuk peningkatan Pariwista di kota Baubau sekaligus memperkenalkan kepada anak cucu leluhur bangsa Pahlawan Nasional Oputa Yi Koo “Oputa Yi Koo” yang telah berjuang dengan gigihnya melawan Belanda.

Pembangunan Tugu Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi merupakan salah satu ikon baru di wilayah eks Pusat Kesultanan Buton,yang dapat dikunjungi oleh masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri. Tugu Pahlawan “Oputa Yi Koo” dibangun dengan konsep Arsitektur Klasik.

Berlokasi pembangunan di Kota Mara, Kota Baubau dengan luas area tugu seluas 0,89 Ha / 8.897 M2, secara estetika lokasinya sangat staregis karena berada diatas permukaan laut.

Groud Breaking Pekerjaan Pembangunan Tugu Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin Muhammad Said di Kota Baubau pada Kamis 22 September 2022 sebagai simbolisasi peresmian pelaksanaan proyek dan pemancangan tiang pancang pertama dan sebagai bentuk rasa syukur, serta dukungan terhadap proyek Pembangunan Tugu Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi di Kota Baubau.

Patung Oputa Yi Koo di Kotamara, Icon Baru Kota Baubau. Ist

Pemerintah Prov. Sulawesi Tenggara dalam pembangunan Tugu Patung Pahlawan Nasional Oputa Yi Koo menyiapkan total anggaran ± Rp.60 Millyar. Patung pahlawan ini memiliki tinggi 23 Meter sedangkan bangunan dasar dudukan patung terdapat 2 lantai gedung setinggi 9 Meter berfungsi sebagai Ruang Pengelola/Kantor dan Museum Perjalanan Pahlawan Sulawesi Tenggara.

Dasar Tugu memiliki fungsi peruntukan bangunan, yakni: (Lantai 1) Museum, (Lantai 2) Ruang Pengelola/ Kantor. Pembangunan Tugu Patung Pahlawan Nasional (Oputa Yi Koo) bila tidak ada halangan akan rampung 2 tahun kedepan. Pembangunan Tahap I Pemerintah Prov. Sulawesi Tenggara menyiapkan anggaran sebesar Rp.17 Milliar, yang fokus pada pekerjaan struktur bawah, struktur dudukan patung dan pemasangan tiang pancang sebanyak 50 titik.

Lokasi proyek yang berada diatas permukaaan laut, sehingga metodologi pancangan menggunakan alat diesel hammer dengan menggunakan peralatan pemancangan berupa Tongkang 180 n feet, Crowler Crane kapasitas 40 ton, Hammer Diesel type BG-45, Leader diameter 50 cm panjang 24 cm. Jenis tiang pancang yang digunakan adalah pipa baja berisi beton bertulang dengan kedalalam tiang pancang rata-rata berkisar 22 Meter, sedangkan diameter tiang pancang yang digunakan terdiri dari 3 type, yakni Diameter Tiang Pancang masing-masing Tipe 1 ukuran Ø 40 cm, Tipe 2 ukuran Ø 50 cm, dan Tipe 3 ukuran Ø 60 cm. Sedangkan dimensi kolom terdiri dari dua type yakni Dimensi Kolom: Tipe K1 ukuran 60 x 60 cm, dan Tipe K2 ukuran 40 x 40 cm.

Sedangkan, tahapan pembangunan Tugu Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin Muhammad Said di Kota Bau-Bau, diawali dengan Pekerjaan Pendahuluan, Pekerjaan Pendukung, Pekerjaan Sturuktur Bawah, Pekerjaan Struktur Atas, Pekerjaan Struktur Dudukan Patung, dan Pekerjaan Akhir (Pembersihan).

“Pelaksanaan pembangunan, Insya Allah berjalan lancar selain doa, juga tak kalah penting dukungan seluruh unsur-unsur yang terlibat dalam mengawasi, mengevaluasi, serta memberikan masukan bilamana dianggap perlu, sehingga pembangunan yang dilaksanakan dapat benar-benar obyektif, terlaksana sesuai rencana,” ujar Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara, H. Pahri Yamsul.

Turut hadir peletakan batu pertama pembangunan patung Oputa Yi Koo yaitu Kapolda Sultra, Irjen Pol Teguh Pristiwanto, Kapala Kejaksan Tinggi Sultra, Raimel Jesaja, Danrem 143 Halu Oleo, Brigjen TNI Yufti Senjaya.

Juga ikut hadir Kabinda Sultra, Brigjen TNI Raden Toto Oktaviana, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Sultra, H Izzudin HM, Danlanal Kendari Letkol Laut (P) Abdul Kadir Mulku Zahari, Komandan Pangkalan TNI AU HLO Kolonel (Pnb.) Andy F Piccaulima, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sultra Silvester Sili Laba. Para Bupati/Walikota se-Sultra, serta sejumlah pimpinan yang tergabung dalam forum komunikasi pimpinan daerah dan sejumlah tamu undangan lainnya. (Advetorial)