KONSEL, suryametro.id – Praktek percaloan tiket, di pelabuhan penyebrangan kapal Ferry Amolengo tujuan Labuan, Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra) masih belum ada habisnya. Meski sempat ditertibkan, namun para calo tersebut masih terlihat mengusai pelabuhan tersebut bahkan terkesan ada upaya pembiaran dari pihak pengelola pelabuhan.
Salah seorang penumpang kapal Ferry di Amolengo tujuan Labuan mengaku jadi korban calo. Tiket kapal miliknya yang dibeli dengan atrian nomor tujuh, harus tertahan untuk menyebrang setelah mobil-mobil yang tiketnya dibeli dari para calo, diberi jalan masuk ke kapal terlebih dahulu.
“Saya itu mengantri dari subuh, nomor antrianku juga untuk kapal Ferry trip pertama. Tapi mas mo masuk pelabuhan, petugas pelabuhan suruh kita berhenti. Mobil yang harusnya dapat trip ke dua atau ketiga, yang disuruh masuk duluan,” keluh Uci, penumpang kapal Ferry kepada suryametro.id, Senin (22/08/2022).
“Saya langsung bertanya, kenapa mobil yang baru tiba ini langsung naik ke kapal? eh…malah saya dijawab kalau di pelabuhan ini harus lewat calo bu kata oknum pegawai pelabuhan,” tambahnya.
Tidak hanya tertunda keberangkatannya, Uci juga merasa dirugikan hingga mendapatkan intimidasi oleh pihak pelabuhan.
“Kalau tidak mau ikut aturan disini jangan lewat pelabuhan Amolengo ibu,” kata Uci menirukan jawaban oknum pegawai pelabuhan Amolengo.
Mendengar nada intimidasi tersebut, Uci membalas dan mengancam untuk diviralkan serta dipublikasikan ke media terkait seluruh peristiwa yang dialaminya.
“Pas saya bilang, mau viralkan ke media. Itu petugas malah minta saya tidak memberitakan. Karena masalah ini, akhirnya saya baru bisa menyebrang ke Labuan nanti siang,” keluhnya.
Hingga berita ini diterbitkan, redaksi telah meminta tanggapan dari Kepala Dinas Perhubungan Sultra, namun belum diberikan tanggapan.
Editor: Adhil