ANDOOLO, suryametro.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ditengah pandemi Covid-19. Dan guna optimalisasi program kerja pasca dibentuk.
Rakor yang dilaksanakan secara luring dan daring ini dipimpin Wakil Bupati Rasyid SSos MSi didampingi Sekretaris Kabupaten Ir H Sjarif Sajang dan Asisten III Marwiyah Tombili bersama pimpinan OPD. Bertempat di Lantai II Kantor Bupati, juga dihadiri Kepala OJK Perwakilan Sultra Arjaya Dwi Raya, Pimpinan BI Sultra Bimo Epyanto, Ketua Kadin Konsel Adi Jaya Putra Surunuddin dan perwakilan Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sultra, serta jajaran Perbankan, Selasa (6/7).
Salah satu cara pemulihan ekonomi yang dibahas dalam rapat, yakni pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Konsel. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Konsel Rasyid, dimana dalam mendorong pertumbuhan ekonomi selain di sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan pariwisata Pemkab menaruh perhatian lebih pada pengembangan UMKM.
Namun, menurutnya dampak pandemi turut mempengaruhi kinerja ekonomi beberapa sektor termasuk pelaku usaha kecil. Guna membangkitkan geliat ekonomi sektor dimaksud, ia bersama Bupati Konsel Surunuddin Dangga ST MM menggandeng Pusat Investasi Pemerintah (PIP), untuk memberikan fasilitas layanan kredit lunak.
“Dengan harapan melalui bantuan permodalan, pelaku usaha mampu bertahan dan berkembang, serta menjadi solusi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat wirausaha,” imbuh Rasyid.
Implementasi bagian dari program kerja dimaksud, Pemkab berencana mengadakan “Gelar UMKM 2021” pada awal Juli ini, namun karena adanya pembatasan kegiatan masyarakat di sejumlah daerah akibat meningkatnya kasus covid, seperti Pulau Jawa dan Bali sehingga urung dilaksanakan sampai batas yang tidak ditentukan.
Hal itu juga dibahas dalam Rakor. Melalui virtual, Direktur Utama PIP Ririn Kadariyah mendukung langkah yang diambil Pemkab Konsel, demi mencegah timbulnya kluster baru.
Akan tetapi lanjut ia, skema pembiayaan dari PIP masih terus berlanjut sesuai kesepakatan sebelumnya yang telah ditanda tangani, termasuk pendampingan wirausaha kepada calon debitur.
Dijelaskannya, layanan pinjaman dari PIP atau dikenal Program pembiayaan Ultra Mikro (UMi) menyasar segmen masyarakat yang tidak terakses perbankan dengan plafon dibawah 20 juta, seperti penjual kue, sayur, ikan dan lain lain.
Olehnya itu, melalui layar TV langsung dari kantornya di Jakarta, ia berharap Pemda mengoptimalkan setiap program PIP, karena secara tidak langsung dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Reporter: Udin
Editor: Herman Erlangga