Rendang Diupayakan Tercatat UNESCO, Iriana Jokowi: Rendang Layak Diakui Dunia!

74 views
Foto: Dokumentasi Kominfo Sumber

JAKARTA, suryametro.id – Dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia, rendang tengah diupayakan untuk tercatat pada UNESCO. Melalui acara Memasak Rendang Se-Dunia ini diharapkan diplomasi dengan UNESCO untuk menobatkan rendang sebagai warisan budaya lebih mudah.

Rendang merupakan olahan daging khas Sumatera Barat yang umumnya terbuat dari daging sapi dan dimasak perlahan hingga bumbunya meresap. Tidak hanya di Indonesia, kelezatan rendang bahkan telah dinobatkan sebagai bagian dari lima puluh hidangan terlezat di dunia oleh CNN Internasional.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan secara resmi juga telah mencatatakan rendang sebagai warisan budaya tak benda Indonesia pada tahun 2013 silam. Pasalnya rendang tidak hanya enak, tetapi juga mengandung banyak filosofi.

Dinobatkannya rendang ke dalam daftar makanan terlezat dinilai belum cukup untuk menjaga dan mengangkat nama baik budaya Indonesia di mata dunia. Para pihak terkait, terutama Pemerintah Sumatera Barat masih bekerja keras untuk dapat memasukkan rendang ke dalam daftar warisan tak benda dunia milik Indonesia pada United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Melalui pagelaran Memasak Rendang Sedunia yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (21/8), kegiatan memasak rendang ini diharapkan dapat mengangkat derajat rendang di mata dunia. Sekaligus memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori memasak rendang.

Dihadiri oleh perwakilan dari 5 benua, acara Memasak Rendang Sedunia yang dilakukan virtual ini ingin membuat rendang semakin dicintai dan digemari di seluruh dunia dan pelosok Indonesia. Keinginan untuk segera mendaftarkan rendang khas Padang ke dalam daftar warisan budaya tak benda Dunia ini juga disampaikan oleh Laksamana Pertama TNI Hargianto, S.E., M.M., M.Si selaku DANLANTAMAL II Padang.

“Hingga hari ini rendang belum terdaftar sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO terkait permasalahan administrasi dan lainnya. Melalui acara Masak Rendang Se-Dunia menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk melengkapi persyaratan mencatatkan rendang sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh UNESCO,” kata Hargianto.

Ibu negara, Iriana Joko Widodo, juga menyampaikan keinginannya yang serupa yaitu membawa popularitas rendang lebih tinggi lagi di mata dunia.

“Rendang sudah sejak lama dinobatkan sebagai 11 makanan terenak pada tahun 2011-2021 oleh CNN Internasional. Pada tahun 2013 Kemendikbud RI juga secara resmi telah mencatatkan rendang sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia. Tetapi ini semua tidak cukup dan kita tidak boleh berpuas diri. Hari ini kita memasak rendang bersama untuk menunjukkan kepada dunia kekayaan kuliner Indonesia dan yakinkan ke dunia bahwa rendang layak dicintai dan diakui oleh dunia. Kita ingin agar rendang dicintai dan tersaji di seluruh dunia,” kata Ibu Iriana Joko Widodo.

Berlokasi di Halaman Mako Lantamal II Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat acara Memasak Rendang Se-Dunia ini juga sekaligus bertujuan untuk memecahkan rekor MURI. Lebih dari 1,5 ton daging diolah menjadi rendang oleh peserta acara tersebut di seluruh dunia.

Tidak main-main, acara Memasak Rendang Se-Dunia ini benar-benar mendatangkan perwakilan dari berbagai negara dan benua di dunia. Ada perwakilan dari IKKT BAIS Inggris, Amerika Serikat, Moskow, Afrika Selatan hingga Selandia Baru dan berbagai negara lainnya.

Rendang itu sendiri sebenarnya bukan hanya sajian yang terbuat dari daging sapi saja. Rendang bisa dihidangkan dengan berbagai bahan-bahan dan jenis-jenis lainnya. Ada rendang jengkol, rendang talua, cubadak, paru, baluik dan berbagai jenis rendang lainnya.

Alasan rendang sangat diupayakan untuk bisa dicatatkan ke dalam daftar warisan budaya tak benda oleh UNESCO adalah sejarah perjalanan rendang sejak zaman nenek moyang hingga hari ini. Rendang dikatakan menjadi salah satu hidagaan yang bernilai tinggi dan sarat akan makna.

“Sebelum ada kulkas, dulu nenek moyang kita menginginkan dalam perjalanan berangkat dengan kapal dan makanan yang mereka bawa bisa awet tanpa harus dimasak lagi. Ternyata rendang menjadi salah satu jalan keluar untuk perbekalan nenek moyang,” kataFauzi Bahar selaku pembina Rendang dari Asosiasi Boga.

Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Hilmar Farid, juga menyampaikan hal serupa bagaimana nilai filosofis rendang bisa begitu tinggi dan sarat makna.

“Rendang secara filosofis ini menurut bahasannya mengandung makna musyawarah dan mufakat. Jadi kumpulan bumbu-bumbu jahe, laos dan lengkuas tadi sebenarnya makanya adalah musyawarah dan mufakat,” kata Hilmar Farid.

Acara Memasak Rendang Se-Dunia ini juga menjadi salah satu langkah yang akan mempermudah rendang untuk segera dicatatkan dalam kebudayaan UNESCO. Kegiatan melestarikan rendang seperti ini membuat diplomasi kepada UNESCO akan lebih ringan dan hanya butuh melengkapi beberapa administrasi yang diperlukan agar rendang bisa dengan mudah masuk ke dalam daftar warisan budaya tak benda Dunia oleh UNESCO.

“Saya sangat yakin tidak perlu banyak langkah lagi yang harus kami lakukan di Paris untuk mendaftarkan rendang ke UNESCO. Kamu melihat gerakan yang sangat antusias dan semangat yang melibatkan banyak pihak di Indonesia membuat diplomasi akan semakin mudah. Kami hanya tinggal menunggu dokumen-dokumen yang bisa diteruskan kepada sekretariat UNESCO,” kata Surya Rosa Putra selaku Duta Besar Perwakilan Tetap RI di Paris, Perancis.

Selain membawa rendang lebih dipandang di mata dunia, mendaftarkan rendang ke dalam daftar budaya warisan Dunia tak benda oleh UNESCO ini menjadi cara untuk menjaga kelestarian rendang. Sehingga rendang diharapkan akan terus bertahan dan diakui sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia.

(detik.com)