Respons Erick Thohir soal Ahok Bongkar ‘Borok’ di BUMN

126 views
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan rasa terima kasih dengan kritik Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kepada BUMN. (Antara Foto/M Risyal Hidayat).

JAKARTA, suryametro.id – Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan rasa terima kasih kepada Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atas kritiknya kepada BUMN.

Salah satu kritik yang disampaikan adalah banyak kontrak di BUMN yang merugikan perusahaan pelat merah, tetapi menguntungkan perusahaan swasta. Selain itu, tak ada niat mitigasi dari direksi ketika perusahaan membukukan kerugian.

“Ya saya rasa yang disampaikan Pak Komut itu kan sebuah pembicaraan, coba teman-teman media cek statement saya dari 2020 mengenai perbaikan dari lima pondasi BUMN mengenai bisnis proses,” ucap Erick, dikutip dari Detik.com, Rabu (1/12).

Erick meminta ahok untuk meninjau kontrak-kontrak merugikan yang ada di Pertamina. Namun, ia tak menjelaskan lebih lanjut apakah pihaknya sudah mencium kontrak-kontrak merugikan yang disebut Ahok atau belum.

“Kalau Pak Ahok menyatakan itu, saya mengucapkan terima kasih. Tolong dikaji yang ada di Pertaina, seperti saya juga mengkaji keseluruhan BUMN,” jelas Erick.

Sebagai informasi, Ahok beberapa waktu lalu memang menyebut banyak kontrak bisnis di BUMN yang merugikan perusahaan pelat merah, termasuk Pertamina

Hal itu ia sampaikan dalam akun YouTube Panggil Saya BTP, Jumat (26/11).

Ahok pun marah dengan temuan itu. Pasalnya, selain merugikan BUMN, kontrak bisnis itu justru menguntungkan pihak lain.

Ia pun bertambah geram. Meskipun kontrak itu ia anggap merugikan BUMN, itu semua hanya dianggap angin lalu oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Lembaga tersebut hanya menilai masalah itu hanya persoalan salah bayar atau kelebihan bayar.

“Tapi mungkin Anda terlindungi oknum BPK, tidak ada kerugian kali atau dikatakan cuma salah bayar atau kelebihan bayar mungkin. Tapi kalau saya, pasti Anda saya proses,” katanya.

Menurut Ahok, kontrak yang merugikan BUMN ini terjadi lantaran direksi yang bersangkutan diimingi-imingi mendapatkan sesuatu. Salah satunya jabatan di perusahaan swasta setelah keluar dari BUMN itu.

“Jadi kadang-kadang mohon maaf, banyak oknum direksi BUMN seolah-olah takut padahal juga maling. Memang ada mens rea-nya tiba-tiba Anda sudah jadi komut (komisaris utama) di swasta,” papar Ahok.

Namun, Ahok tak menyebut lebih detail kontrak yang merugikan BUMN dan perusahaan pelat merah mana saja yang memiliki kontrak merugikan tersebut.

Sumber: CNNIndonesia.com