KENDARI, suryametro.id – Kapal penumpang KM Mahkota Menui GT 88, mengalami kerusakan mesin di sekitar pulau Bokori, Kabupaten Konawe, Selasa (6/7/2021) kemarin, sekotar pukul 07:30 wita.
Kapal berbahan kayu itu, tengah mengangkut 70 orang penumpang dan delapan crew kapal termasuk nahkoda, bertolak dari Terminal Penyeberangan Fery Kendari-Langara menuju Kepulauan Menui, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), sekitar pukul 05:15 wita.
Peristiwa itu mulanya diketahui dari seorang agen kapal yang menghubungi Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Mendapatkan laporan tersebut, pihaknya langsung menghubungi bagian kapal patroli agar segera memberikan bantuan.
“Kapal berangkat pukul 05:15 wita dan diperkirakan mengalami kerusakan mesin, berupa patah as propeler pada pukul 06:30 wita,” ungkap Hayruddin, Kepala KSOP kelas II A Kendari melalui rilisnya, Rabu (7/7/2021).
Untuk proses evakuasi, dilakukan dengan menggunakan kapal patroli KN P 370 serta dibantu kapal milik Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari. Sementara, seluruhan penumpang dipastikan selamat setelah berhasil dievakuasi kembali ke Terminal Penyeberangan Fery Kendari.
“Sebelum berangkat kami terlebih dulu melakukan komunikasi dengan pihak Basarnas Kendari untuk bersama-sama melakukan evakuasi,” jelasnya.
Lanjutnya, setelah berada di lokasi kejadian pihaknya telah mendapati kapal tersebut tengah ditarik kapal nelayan KM N Arafah Nur menuju Kendari. Kemudian, Nahkoda kapal patroli melakukan komunikasi dengan nahkoda ke dua kapal dan menyepakati agar penumpang tetap berada di kapal KM Mahkota Menui sampai memasuki Teluk Kendari.
“Sedangkan kapal patroli dan kapal milik Basarnas tetap mendampingi proses evakuasi sampai kapal penumpang tiba dan sandar dengan selamat di Terminal Penyeberangan Fery Kendari,” tuturnya.
Saat ini, KM Mahkota Menui telah erada di Dermaga Terminal Fery Penyeberangan Kendari-Langara dan masih dalam proses perbaikan as yang patah. Setelah itu selesai, akan dilakukan pemeriksaan oleh Marine Inspektur dan uji kelayakan berlayar.
Reporter: Rahman