JAKARTA, suryametro.id – Ukraina mengaku telah kehilangan kontrol atas sebuah desa dekat dengan Kota Severodonetsk di Donbas pada Senin (20/6).
Ini menjadi kehilangan terbaru bagi Ukraina di tengah pertempuran yang terus menggila dengan Rusia di Severodonetsk. Pasukan Ukraina kini hanya menguasai sepertiga wilayah kota industri tersebut.
“Sayangnya, kami tak mengendalikan Metyolkine lagi. Dan musuh terus mengerahkan tentara cadangan,” ujar Gubernur Luhansk Ukraina, Sergiy Gaiday, dalam pernyataan resmi pada Senin (20/6) dikutip AFP.
Desa Metyolkine merupakan salah satu wilayah di Severodonetsk. Sebelum ada perang, desa itu menjadi rumah bagi 1.000 penduduk. Namun, sebagian besar warga telah mengungsi sejak invasi Rusia berlangsung.
Gaiday mengatakan Rusia juga terus membombardir pabrik kimia Azot di Severodonetsk.
Kepala administrasi Severodonetsk, Oleksandr Stryuk, mengatakan pasukkan Rusia hampir menguasai seluruh area penduduk di kota tersebut.
“Jika kami bicara soal keseluruhan kota, masih ada sepertiga yang dikuasai pasukan kami. [Tapi] pasukan Rusia menguasai sisanya,” kata Stryuk.
Stryuk berujar pertempuran terjadi di jalanan sepanjang waktu.
“Musuh lagi dan lagi mengerahkan kekuatan, untuk menyerbu kota dan mengusir tentara kami,” papar Stryuk.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memaparkan Severodonetsk masih menjadi “pusaran peperangan di Donbas”.
Ia bahkan menegaskan nasib Donbas ditentukan dari pertempuran Rusia vs Ukraina di Severodonetsk.
“Ini adalah pertempuran yang sangat sengit, sangat sulit. Mungkin salah satu yang paling sulit sepanjang peperangan ini,” kata Zelensky.
“Saya berterima kasih kepada semua orang yang membela kami. Dalam banyak hal, nasib Donbas kita ditentukan di sana (Severodonetsk),” paparnya menambahkan.
Sumber: CNNIndonesia.com