Seminggu Blokade Jalan, Kini Warga Butur Tanam Pohon di Tengah Jalan

147
Seminggu Blokade Jalan, Kini Warga Butur Tanam Pohon di Tengah Jalan. Doc. suryametro.id

BURANGA, suryametro.id – Warga Kabupaten Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara kembali memprotes dan menyindir pemerintah akibat belum diaspalnya jalan mereka selama bertahun-tahun, dengan cara menanam sejumlah pohon di tengah jalanan tepatnya di Desa Rantegola, Kecamatan Bonegunu, Selasa 23 November 2021.

Selain menanam pohon diantaranya Kelapa, Pisang dan Keladi, mereka juga menuliskan beberapa kalimat menggunakan papan tripleks misalnya, meminta Gubernur Sultra, Ali Mazi menunaikan janji politiknya untuk melakukan pengaspalan.

Warga mengaku jengkel namun pasrah dengan kondisi yang selama ini dirasakan. Manakala musim hujan jalanan becek dan berlumpur, sedangkan saat musim panas debu tebal menyelimuti jalan hingga masuk rumah-rumah mereka.

Mau tak mau, sabar merupakan satu-satunya hal yang bisa dilakukan meski itu bukan pilihan. Aksi demonstrasi di Ibukota Buranga oleh elemen masyarakat dan mahasiswa pekan lalu, dianggap bentuk kekesalan warga yang selama ini terus diumbar janji manis politikus dan pemerintah.

Mobil truk pengangkut material sempat tertahan saat melintas dijalur yang ditanami pohon oleh warga. Doc. suryametro.id

Aksi tanam pohon di tengah jalanan acap kali dilakukan sejak lama oleh warga desa yang dilintasi langsung jalan berstatus milik provinsi. Tujuannya selalu sama, memprotes dan menyindir pemerintah. Selama ini pula, wakil rakyat di parlemen provinsi dianggap belum mampu memberi bukti aspirasi.

La Ira, warga Desa Rantegola menyebut, tindakan penanaman pohon di tengah jalan merupakan bentuk kekesalan warga karena kerusakan jalan yang kian menjadi. Tak jarang pengendara mengalami kecelakaan akibat kerusakan jalan ini.

“Mudah-mudahan cepat diaspal,” katanya.

Sopir mobil penumpang rute Ereke – Baubau mengakui kerusakan jalan di Butur sangat parah. Dari Ereke, ada dua jalur menuju Kota Baubau, yakni melewati Kecamatan Maligano atau Kecamatan Kambowa, keduanya sama saja, rusak. Namun para sopir lebih memilih jalur kedua karena dianggap sedikit lebih mudah.

“Lewat Maligano bedanya satu jam, baru licin e,” katanya sembari menyebut jalur tersebut ekstrem karena naik turun gunung.

Rusaknya jalanan lanjutnya, otomatis berpengaruh pada kerusakan onderdil kendaraan. Duit lebih sering keluar untuk ongkos perbaikan mobil.

Warga menunjut Gubernur Sultra, Ali Mazi segera menepati janjinya memperbaiki jalan di Butur yang sejak puluhan tahun lalu rusak parah. Doc. suryametro.id

Gubernur Ali Mazi kepada sejumlah awak media usai membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Partai NasDem untuk empat DPD di Wilayah Kepulauan Buton (Kepton) di salah satu hotel di Kota Baubau, Rabu 17 November 2021, menjanjikan pengaspalan jalan di Buton Utara akan dilakukan 2022 tahun depan.

Sementara Kamis lalu 18 November 2021, setelah empat hari warga memblokade jalan perempatan SMAN 1 Bonegunu, Bupati Butur serta Wakilnya, Ridwan Zakaria dan Ahali baru punya kesempatan menemui demonstran.

Kepada massa, Ridwan mengaku Gubernur Ali Mazi menjanjikan anggaran di tahun depan (2022) dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diprioritaskan untuk jalanan.

Saat ini beberapa ruas jalan provinsi mulai dari Kecamatan Kulisusu Barat menuju perbatasan Kabupaten Buton rusak parah, hanya beberapa ruas saja yang sudah diaspal. Meski saat ini sudah ada beberapa pengerjaan peningkatan sejumlah ruas jalan berupa pengerasan.

Sedangkan ruas jalan dari Ronta menuju perbatasan Kecamatan Maligano, Kabupaten Muna, rusak parah. Saat hujan, jalanan tersebut sukar dilalui, bahkan kendaraan roda empat harus ditarik menggunakan alat berat. (Adn)