JAKARTA, suryametro.id – Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi yang terunggul di mata pemilih kritis.
Dia berada di atas Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakata Anies Baswedan.
Survei nasional SMRC itu diikuti 1.268 responden yang dipilih acak dari populasi, dan diwawancarai lewat telepon per 8-10 Februari 2022.
Hasilnya, sebanyak 19,9 persen pemilih kritis bakal memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bila pemilihan presiden (pilpres) digelar pada saat ini.
Hal tersebut diketahui dari hasil survei yang dilakukan pada 8 sampai 10 Februari 2022 terhadap sampel sebanyak 1.268 responden yang dipilih secara acak dan diwawancarai lewat telepon.
Margin of error survei diperkirakan sekitar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
SMRC menyebut seluruh responden yang dihubungi via telepon ialah pemilih kritis, yaitu kelompok masyarakat yang cenderung punya kesempatan lebih besar untuk mendapat informasi sosial-politik dibanding yang tidak punya telepon.
SMRC menyebut, jumlah pemilih kritis dengan indikasi memiliki telepon sekitar 72 persen dari populasi pemilih nasional, umumnya berasal dari kelompok warga di perkotaan, berpendidikan lebih tinggi, dan memiliki ketertarikan terhadap masalah politik.
Berdasarkan survei itu, elektabilitas Ganjar berada di posisi satu dan meninggalkan jauh perolehan elektabilitas Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di posisi dua, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di posisi tiga.
“Ganjar 19,9 persen, Prabowo 10,4 persen, dan Anies 9,8 persen,” kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam paparan hasil survei SMRC yang diperoleh CNNIndonesia.com, Senin (28/2).
Namun, dia berkata, terdapat 45,7 persen responden yang tidak menjawab atau masih merahasiakan pilihannya dalam survei ini.
Selanjutnya, Deni mengatakan bahwa pihaknya menemukan Ganjar juga unggul dalam simulasi semi terbuka atau hanya menyediakan 29 nama capres potensial 2024. Elektabilitas Ganjar berada di 26,8 persen, meninggalkan jauh Anies di posisi dua dengan 13,9 persen, serta Prabowo di posisi ta dengan 13,7 persen.
Dalam simulasi 29 nama capres potensial 2024 ini, terdapat 24 persen responden yang tidak menjawab.
Deni mengungkapkan bahwa dukungan pemilih kritis kepada Ganjar dalam simulasi semi terbuka naik dari 7,7 persen pada Mei 2020 menjadi 26,8 persen pada survei terakhir 8 hingga 10 Februari 2022.
“Sejak April 2021 Ganjar konsisten berada di urutan teratas, sementara Anies dan Prabowo bersaing ketat memperebutkan posisi kedua setelah Ganjar,” kata Deni.
Hasil survei SMRC ini berbeda dengan hasil Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) yang diselenggarakan Litbang Kompas melalui wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi pada 17-30 Januari 2022.
Hasil survei Litbang Kompas yang berada pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian kurang lebih 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana itu menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo 26,5 persen, Ganjar 20,5 persen, dan Anies 14,2 persen.
Sementara itu, hasil survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) terhadap 1.200 responden dengan usia minimal 17 tahun dan maksimal 65 tahun pada 2-6 November 2021 menyatakan elektabilitas Prabowo berada di satu dengan 23,9 persen.
Dua tokoh capres potensial 2024 yang elektabilitasnya di bawah Prabowo adalah Ganjar dengan 16,4 persen dan Anies 12,5 persen.
Sumber: cnnindonesia.com