Tak Ada Biaya Pemakaman, Suami Titip Jenazah Istri di Kamar Kosan

183
Mayat yang disimpan di kamar kosan di Mojokerto (foto: Sindo/Tritus)

MOJOKERTO, suryametro.id – Tidak mempunyai biaya untuk pemakaman sang istri, Dedy terpaksa menitipkan jenazah istrinya didalam kamar kosan, di lingkungan Panggreman Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.

Berdasarkan informasi, Istrinya Indah Kusaeni merupakan warga Kabupaten Majalengka, Jawa Barat dan meninggal pada, Minggu sore (14/3/2021).

“Meninggalnya sekitar pukul 15.00 WIB kemarin, Minggu (14/03/2021). Lalu pada pukul 16.00 WIB itu baru dibawa ke RS Gatoel kemudian dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB jasadnya ini dibawa kembali ke kos. Saat ini jasadnya ada di dalam kamar sudah dimandikan dan dikafani,” kata tetangga kos korban, Damayanti, dikutip dari laman okezonecom.

Jenazahnya sudah dimandikan dan dibalut kain kafan, kata Damayanti, namun jasadnya belum dikebumikan. Mengingat, sang suami sibuk keluar mencari ambulans untuk mengantar jenazah istrinya. Sekira pukul 02.00 WIB, Dedy mencari lokasi untuk pemakan sang istri dan baru kembali pukul 09.00 WIB.

“Jam 9 suaminya ini keluar lagi, katanya mau mencari ambulans di rumah sakit untuk mengangkut jenazah istrinya. Tapi, jenazah istrinya sendirian berada di kos sampai siang,” katanya.

Lanjutnya, karena hingga pukul 11.00 WIB, suaminya tak kembali. Sehingga sempat membuat panik warga sekitar, kemudia warga berinisiatif melaporkan hal tersebut kepada kepolisian. Tidak berselang lama, Polisi dan tim PMI Kota Mojokerto tiba dilokasi.

“Ya kasihan, ini kan sudah meninggal tapi tidak kunjung dimakamkan hampir 24 jam jasadnya telantar di dalam kamar kos,” katanya.

Saat Dedy, kembali ke kosan, ia sempat kaget sudah kedatangan anggota kepolisian. Dedy juga meminta maaf karena sudah membuat kepanikan karena jenazah istrinya tak kunjung dikebumikan.

“Mohon maaf kalau saya merepotkan. Semua sudah selesai. Makam sudah siap dan ini barusan saya dari rumah sakit mau minta tolong ambulans untuk mengangkut jenazah istri saya,” ucap Dedy saat sampai di kamar kos.

Ia terpaksa belum mengebumikan istrinya, karena kebingunan. Karena ia harus berupaya seorang diri dalm mengurus jenazah istrinya, sebab tak mempunyai keluarga di Kota Mojokerto.

“Alhamdulilah katanya di sini saya dapat bantuan ambulans gratis dari PMI dan saya bersyukur sekali, tadi soalnya saya mau minta tolong di RS katanya masih menunggu konfirmasi belum lagi kalau sedang dipakai,” katanya.

Dedy mengaku, sejak pukul 00.00 WIB tengah malam berupaya mempersiapkan pemakaman sang istri seorang diri. Selain itu, keterbatasan uang membuat dirinya kesulitan dan membutuhkan waktu lama. ia juga harus mencari pinjaman ke sana kemari untuk biaya pemakaman dan administrasi di rumah sakit.

“Karena ini mendadak dan saya tidak mempunyai uang untuk biaya rumah sakit, jadi cari-cari pinjaman ini saja belum selesai. Termasuk mencari pinjaman uang untuk area makam yang memang harus beli dulu,” kata Dedy.

Hal itu dibenarkan Kapolsek Prajuritkulon Kota Mojokerto Kompol M Sulkan, namun dipastikan insiden tersebut karena keterbatasan suami Indah. Dedy terpaksa meninggalkan jasad Indah seorang diri untuk mengurus prosesi pemakaman.

“Yang membuat lama ini karena suaminya ini bingung karena matinya di sini bingung dimakamkan di mana. Kalau untuk meninggalnya itu wajar. Berdasarkan keterangan rumah sakit juga tidak ada tanda-tanda kekerasan. Warga juga bilang korban ini memiliki penyakit kelenjar getah bening,” kata Sulkan.

Penulis: La Ode Muh. Abiddin