Tambah Penghasilan Saat Pandemi, IRT Desa Wabula Satu di Buton Jualan Keripik Sukun

249
Ibu rumah tangga Desa Wabula Satu, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton mengolah buah sukun jadi makanan ringan untuk tambahan penghasilan keluarga. Foto: Adhil/suryametro.id

BUTON, suryametro.id – Sejumlah ibu rumah tangga (IRT) Desa Wabula Satu, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Badan Usaha Milik Desa (BumDes), mulai menekuni pemubatan makanan ringan berupa kripik untuk tambahan penghasilan saat pandemi saat ini.

Dengan memanfaatkan buah sukun yang melimpah dan tumbuh subur hampir diseluruh pekarangan rumah warga, para ibu rumah tangga itu tidak kesulitan untuk mendapatkan bahan baku pembuatan kripik

Proses pembuatannya juga terbilang cukup mudah. Buah sukun yang dikupas kulitnya, dipotong rapi menggunakan alat pemotong. Selanjutnya digoreng hingga matang dan terlihat renyah.

Setelah matang, proses selanjutnya adalah pengiringan. Keripik sukun yang sudah matang, dimasukkan kedalam alat pengering untuk memisahkan sisa minyak yang masih menempel dipotongan keripik. Setelah minyaknya terpisah, barulah proses pengepakkan dilakukan.

“Ini adalah upaya kami dari Desa Wabula Satu untuk mengatasi keterpurukan masalah ekonomi masyarakat, terkhusus saat pandemi Covid-19 seperti saat ini. Nah dengan usaha ini, walaupun kecil-kecilan, masyarakat setidaknya bisa mendapatkan sedikit tambahan pendapatan untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu, melalui BumDes Desa Wabula Satu kita coba jadi wadah untuk para ibu-ibu ini,” kata La Budi Nuha, Kepala Desa Wabula Satu.

Buah sukun yang sudah dipotong rapi, kemudian digoreng hingga matang dan terlihat renyah. Foto: Adhil/suryametro.id

“Harapannya bawah, mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberikan spirit untuk masyarakat. Nah mungkin melalui kami dari Kecamatan tinggal memikirkan bagaimana proses pemasarannya. Memang melalui BumDes, namun akan kita upayakan proses pemasarannya melalui stakeholder lainnya. Kita juga berharap, produk ini bisa jadi ciri khas kami di Kecamatan Wabula, terkhusus di Desa Wabula Satu sebagai sajian oleh-oleh,” kata Camat Wabula, Muhammad Basri menambahkan.

Pembuatan keripik sukun ini, merupakan salah satu program kerjasama Pemerintah Kabupaten Buton melalui Dinas Ketahanan Pangan dan BumDes Desa Wabula Satu. Untuk itu, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pemda Buton terus memberikan dukungan, khususnya dalam bentuk permodalan.

“Apalagi kegiatan ini, merupakan salah satu program pemberdayaan pangan lokal dalam rangka menjaga ketahanan pangan masyarakat. Meski sudah berjalan proses pengolahannya, kita pasti akan mendampingi terus. Kegiatan ini juga tentu sangat sejalan dengan visi misi pemerintah yang ingin menjadikan Kabupaten Butons sebagai kawasan bisnis dan ekonomi terdepan,” terang La Lodi, pelaksana tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Buton.

Setalah matang dan dikeringkan dari sisa minyak yang menempel, selanjunya keripik sukun dikemas dengan rapi sebelum dijual. Foto: Adhil/suryametro.id

Selain pembuatan keripik dari buah sukun, beberapa jenis keripik lainnya juga diolah oleh para ibu rumah tengga Desa Wabula Satu diantaranya, keripik dari ubi jalar, keladi dan pisang.

Untuk menambah nikmat saat dimakan, sebelum terbungkus rapi, terlebih dahulu ditaburi sejumlah varian rasa yang tentu sangat nikmat dilidah.

Pihak BumDes juga saat ini, berupaya membuat laber khusus untuk hasil olahan keripik tersebut. Sehingga diharapkan, hasil olahan para ibu rumah tangga itu bisa dijadikan sebagai produk unggulan Desa Wabula Satu.

Penulis: Adhil