BAUBAU, suryametro.id – Proyek rehabilitasi stadion sepak bola Betoambari yang akan dijadikan sebagai salah satu tempat perhelatan pekan olah raga tingkat Sulawesi Tenggara (Porprov), tidak kunjung selesai. Bahkan kini, proses perbaiakannya malah buat resah warga sekitar stadion.
Selain rumputnya yang jauh didatangkan dari Jepang gagal tumbuh, material tanah membuat aliran air saat hujan menjadi kotor bahkan buat becek.
Ketua KNPI Baubau, La Ode Rizky Satria ikut menyoroti proses perbaikan stadion tersebut. Menurut Rizky, proyek dengan anggaran kurang lebih 1,17 miliar tersebut harusnya telah tuntas sejak Provisional Hand Over (PHO) pada desember 2021 lalu.
Dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/ Jasa, mestinya pada proses PHO, seluruh item pekerjaan termasuk rumput jenis Zoys Matrella telah diselesaikan 100% sesuai dengan kontrak. Sehingga, kewajiban penyedia tinggal melakukan pemeliharaan (warranty period) kemudian Final Hand Over (FHO).
“Tetapi sampai dengan hampir empat bulan setelah pekerjaan dinyatakan selesai, rumput yang diimpor dari Jepang tersebutpun tak kunjung tumbuh bahkan mengalami kegagalan beberapa kali sehingga proses penanaman ulangpun dilakukan,” kata Riszy kepada suryametro.id, Senin (18/04/2022).
“Kita tidak tahu, apakah proses penanaman ini masuk dalam tahap pemeliharaan ataukan merupakan kelanjutan dari kontrak sebelumnya. Sebab pengadaan rumput merupakan salah satu item yang tidak terpisahkan dalam pekerjaan tersebut. Jika ini merupakan pekerjaan lanjutan, maka hemat kami mestinya ada mekanisme perpanjangan kontrak (addendum) pada pekerjaan tersebut dengan segala konsekuensi sebagaimana tertuang pada syarat-syarat umum kontrak sebelumnya. Jika tidak, maka yang perlu dipastikan adalah apakah pekerjaan ini terbayarkan 100% sesuai nilai kontrak atau tidak. Untuk bisa memastikan semua ini, kami butuh ketegasan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk benar-benar memastikan bahwa pekerjaan tersebut dilaksanakan sesuai dengan SPK,” tambahnya menegaskan.
Baca Juga: Saat Hujan, Genangan Air Kotor Bikin Resah Warga Sekitar Stadion Betoambari
Selain soal rumput, imbas dari proyek rehabilitasi ini sangat berdampak pada masyarakat sekitar stadion betoambari Baubau. Saat hujan, material tanah merah yang ada terbawa air hujan hingga mengotori badan jalan sekitar
Tidak berfungsinya drainase pada lokasi pekerjaan, menyebabkan banjir pada beberapa titik sekitar stadion Betoambari dan sangat meresahkan masyarakat,” tambahnya menutup.
Sebelumnya, Camat Murhum Asrul juga mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Kondisi genangan air mulai terjadi sejak proses perbaikan stadion Betombari.
Menurutnya, sistem perencanaan dari perbaikan stadion dinilai kurang baik. Pihak perencanaan tidak memikirkan dampak yang terjadi saat musim tiba musim hujan.
Baca Juga: Rusak, Rumput dari Jepang Tidak Tumbuh di Stadion Betombari
“Kasian kotor sekali, memang sangat merugikan warga sekitar dan pengguna jalan. Tapi dulu sebelum stadion diperbaiki, kondisinya tidak seperti itu. Mungkin nanti setelah tumbuh rumput, airnya bisa terserap sehingga tidak keluar kemana-mana,” kata Asrul.
Namun demikian Asrul berharap, masalah genangan air yang sangat kotor bisa secepatnya diantisipasi oleh Dinas Pemuda dan Olahgara sebagai dinas yang bertanggujawab dalam perbaikan stadion.
“Badan jalan sudah sangat kotor, mudah-mudahan pihak yang terkait bisa secepatnya mencarikan solusi,” tambahnya menutup.
Editor: Adhil