Usai Lantik Rektor ITK Buton, Ali Mazi Bawakan Kuliah Umum

204 views
Gubernur Sultra H Ali Mazi SH, lantik Rektor Institut Teknologi Kelautan (ITK) Buton, Prof Dr Ir H La Sara MSi PhD. Foto: Biro Admim Pemprov Sultra.

BUTON, suryametro.id – Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H Ali Mazi SH, membawakan kuliah umum pada acara Pelantikan Rektor dan Pejabat di Lingkungan Institut Teknologi Kelautan (ITK) Buton dan Pembukaan Kegiatan Pengenalan Kampus dan Pembinaan Karakter Mahasiswa Baru (PKKMB) ITK Buton, di Pasarwajo, Kabupaten Buton, Senin (07/11/2022).

Hadir dalam acara ini, Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, Forkopimda Provinsi Sulawesi Tenggara Kapolda Sultra, Kajati Sultra, Danrem 143 Halu Oleo, Kabinda Sultra, Para Bupati/Walikota se-Sultra, Ketua DPRD Kabupaten Buton dan Ketua DPRD Kota Baubau, Anggota Forkopimda Kabupaten Buton dan Kota Baubau, Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi, serta Lingkup Pemerintah Kabupaten Buton dan Kota Baubau, Ketua Yayasan Sultra Raya Dua Ribu Dua Puluh, Alvin Akawijaya Putra SH bersama segenap pengurus yayasan, Rektor Institut Teknologi Kelautan (ITK) Buton, Prof Dr Ir H La Sara MSi, PhD bersama para pejabat di lingkup Kampus ITK Buton, serta para dosen dan segenap sivitas Akademika ITK Buton dan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Sultra.

“Mengawali pidato ini, saya sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara yang juga selaku Pembinan Yayasan Sultra Raya Dua Ribu Dua Puluh menyampaikan terima kasih serta apresiasi kepada saudara-saudari sekalian atas kesediaan waktunya menghadiri acara ini. Sesungguhnya, acara ini sudah lama direncanakan, tetapi baru dapat dilaksanakan pada kesempatan ini,” kata Gubernur Ali Mazi.

Beberapa saat yang lalu, kita baru saja mengikuti prosesi pelantikan rektor dan pejabat lain di lingkup ITK Buton. Untuk itu, Gubernur Ali Mazi menyampaikan selamat atas pelantikannya. Semoga saudara-saudari sekalian, dapat sukses menjalankan amanah yang diberikan, menjadikan ITK Buton sebagai lembaga pendidikan terkemuka dan menjadi pilar masa depan kemajuan pembangunan sektor kelautan dan perikanan untuk kemajuan daerah dan bangsa kita tercinta.

Selanjutnya, Gubernur Ali Mazi ucapkan selamat mengikuti kegiatan pengenalan kampus dan pembinaan karakter kepada mahasiswa baru ITK Buton. Semoga melalui kegiatan ini terbangun rasa kekeluargaan yang penuh keakraban, baik di antara sesama mahasiswa, maupun mahasiswa dengan segenap sivitas akademika ITK Buton, serta menjadi bekal awal dalam menempuh pendidikan di bangku perkuliahan dalam lingkungan kampus ITK Buton.

“Pada kesempatan ini, saya sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara ingin menyampaikan beberapa pemikiran tentang “bagaimana menyambut masa depan Kelautan Dan Perikanan Indonesia yang menyejahterakan masyarakat melalui ITK Buton,” kata Gubernur Ali Mazi.

Bangsa Indonesia sungguh sangat luar biasa diciptakan oleh Allah Subhanahu Wata’ala, karena di dalamnya terdapat Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang sangat beragam dan melimpah, sehingga menjadi pembeda dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia. Bangsa ini mempunyai luas daratan 1,9 juta kilometer persegi (25 persen), dan luas perairan laut yaitu 5,8 juta kilometer persegi (75 persen), yang mempunyai 17.504 (tujuh belas ribu lima ratus empat) pulau (yang terdaftar di PBB dan sudah diberi nama) dan berkoordinat sejumlah 14.572 (empat belas ribu lima ratus tujuh puluh dua) pulau. Indonesia mempunyai garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah negara Canada, yaitu sepanjang 99.149 (sembilan puluh sembilan ribu seratus empat puluh sembilan) kilometer.

Peneliti dunia menyatakan bahwa perairan Indonesia merupakan pusat keragaman biologi dunia. Oleh karena kekayaan geografi dan sumberdaya biologi tersebut, sehingga Indonesia merupakan negara bahari dan negara kepulauan terbesar di dunia yang sangat kaya dengan sumber daya biologi.

Letak geografis perairan Sulawesi Tenggara diapit oleh 2 Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), yaitu Wilayah Pengelolaan Perikanan 713 dan Wilayah Pengelolaan Perikanan 714. Kedua Wilayah Pengelolaan Perikanan tersebut mempunyai kekayaan sumberdaya perikanan dan kelautan yang cukup besar. Sulawesi Tenggara berada diantara Laut Flores yang merupakan bagian dari Wilayah Pengelolaan Perikanan-713, dan Laut Banda yang merupakan bagian dari Wilayah Pengelolaan Perikanan-714 yang keduanya merupakan daerah penangkapan dan jalur migrasi ikan pelagis besar dan kecil.

Luas perairan laut Sulawesi Tenggara sekitar 114.879 (seratu empat belas ribu delapan ratus tujuh puluh sembilan) meter persegi atau 70 persen dari luas total Sulawesi Tenggara. Potensi perikanannya diperkirakan sekitar ± 1 juta ton/tahun yang diusahakan oleh nelayan berjumlah sekitar 73 ribu orang atau 2,8 persen dari total penduduk Sulawesi Tenggara.

“Kedudukan posisi geografis perairan Sulawesi Tenggara merupakan perlintasan dari timur ke Barat dan dari Utara ke Selatan Indonesia. Daerah Sulawesi Tenggara merupakan jalur tol maritim dari Indonesia bagian Barat ke Indonesia bagian Timur (demikian sebaliknya). Perairan kita Sulawesi Tenggara di pengaruhi “Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI 2) yang melewati laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Flores, Selat Lombok dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI 3) yang melewati Samudera Pasifik, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Laut Sawu, dan Samudera Hindia,” kata Gubernur Ali Mazi.

Uraian tersebut di atas membangkitkan semangat kita untuk membangun interaksi kegiatan ekonomi perikanan dan kelautan dalam aspek luas, baik di darat, pesisir dan laut. Uraian tersebut juga menunjukan bahwa sumberdaya perairan dan laut serta jasa lingkungan kelautan yang dimiliki daerah dan bangsa ini sangat besar untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan umat manusia.

Potensi Sektor Ekonomi Perikanan dan Kelautan

Hasil analisis potensi ekonomi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan secara umum di Indonesia –dan juga terdapat di Sulawesi Tenggara mencakup 11 (sebelas) sektor, yaitu:

  1. Perikanan Tangkap
  2. Perikanan Budidaya
  3. Industri Pengolahan Hasil Perikanan
  4. Industri Bioteknologi
  5. Sumberdaya Wilayah Pulau Kecil
  6. Hutan Mangrove
  7. Pariwisata Bahari
  8. Perhubungan Laut
  9. Industri dan Jasa Maritim
  10. Pertambangan dan Energi
  11. Non-Conventional Resources

Total potensi ekonomi 11 sektor tersebut di Indonesia mencapai US$ 1,338 triliun (satu koma tiga ratus tiga puluh delapan triliun US dollar) pertahun atau 4 kali lipat dari APBN kita.

Lapangan kerja diserap mencapai 45 juta orang atau 40 persen Total Angkatan Kerja Indonesia. Kontribusi ekonomi kelautan bagi PDB Indonesia sekitar 22 persen pada 2014. Bandingkan dengan negara-negara lain dengan potensi kelautan lebih kecil seperti Thailand, Korea Selatan, Jepang, Maldives, Norwegia, dan Islandia mempunyai kontribusi ekonomi lebih besar 30 persen.

Gubernur Sultra, Ali Mazi lantik Rektor dan pejabat Institut Teknologi Kelautan Buton. Foto: Biro Admim Pemprov Sultra.

“Sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara, saya menaruh harapan besar kepada rektor dan sivitas akademika ITK Buton agar mengambil peran besar mengembangkan sumberdaya kelautan dan perikanan terutama di daerah agar memberikan kontribusi besar dalam mengatasi masalah ekonomi, sosial dan lingkungan khususnya di daerah ini melalui pengembangan sektor kelautan dan perikanan,” kata Gubernur Ali Mazi, lagi.

Gubernur Ali Mazi sangat yakin bahwa ITK Buton secara perlahan dapat mewujudkan harapan besar ini. Rektor dan segenap sivitas akademi ITK Buton harus bekerjasama saling mendukung memajukan ITK Buton secara internal, dan bersama dengan stakeholder, yang meliputi pemerintah /pemerintah daerah, industri/swasta, lembaga masyarakat, media, dan masyarakat secara luas memajukan ITK Buton secara eksternal.

“Sivitas ITK Buton tidak boleh “diam”, harus mempunyai cita dan ambisi besar, harus mempunyai pemikiran besar, harus membangun jaringan komunikasi dan kerja sama yang luas dan efektif, mempunyai pandangan jauh kedepan, selalu optimis, serta berani membuat terobosan baru dan bertindak rasional. Kita harus menciptakan imej bahwa keunggulan ilmu-ilmu kelautan itu ada di Sulawesi Tenggara. Kalau orang mau bicara teknologi pertanian, maka datanglah ke IPB (Institut Pertanian Bogor), kalau mau berbicara soal teknologi perkapalan datanglah ke ITS (Institut Teknologi Surabaya), kalau mau berbicara teknik sipil datanglah ke ITB (Institut Teknologi Bandung), dan “apabila ingin mendalami ilmu kelautan secara utuh, datanglah ke ITK (Institut Teknologi Kelautan) Buton,” ujar Gubernur Ali Mazi, mendorong para mahasiswa.

Perwujudan harapan besar ini menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa untuk menempuh pendidikan di ITK Buton dan stakeholder lain untuk bekerjasama dalam mengembangkan sektor kelautan dan perikanan. Harapan masa depan tersebut dapat berupa alumni memperoleh lapangan kerja dengan mudah, atau alumni dapat membangun usaha bermitra dengan perusahaan swasta yang telah maju, atau alumni membuka lapangan kerja sendiri melibatkan tenaga kerja lain dalam usahanya.

“Akhirnya, saya berharap semoga kita semua berkomitmen untuk selalu bersama dan bersinergi dalam mendorong percepatan pembangunan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, demi terwujudnya kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Sulawesi Tenggara khsusnya, serta kemajuan bangsa dan negara secara umum, menuju Sulawesi Tenggara masa depan Indonesia, dan menjadikan Indonesia poros maritim dunia,” kata Gubernur Ali Mazi.

85 Mahasiswa Diberi Beasiswa

Pembina Yayasan Sutra Raya 2020, Gubernur Ali Mazi melantik Prof. La Sara sebagai Rektor Institut Teknologi Kelautan (ITK) Buton. Pelantikan berlangsung Aula Kampus Institut Teknologi Kelautan (ITK) Buton di Pasarwajo. Pelantikan ini dikemas dalam Orientasi Pengenalan Kehidupan Kampus dan Pembentukan Karakter Mahasiswa Baru (OPKK-PKMB) Institut Teknologi Kelautan (ITK) Buton Tahun Akademik 2022/2023.

Dalam pelantikan itu, sebanyak 85 mahasiswa diberi beasiswa sebanyak Rp.8.100.000 tiap orang dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. Beasiswa tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Ali Mazi secara simbolis kepada 10 mahasiswa. Selain rangkaian serah terima beasiswa, dalam acara itu, Kampus ITK Buton mendapat bantuan CSR dari Bank Sultra sebagai kemitraan maju bersama Rp.200 juta.

Gubernur Sultra, Ali Mazi menyerahkan bantuan beasiswa kepada mahasiswa Institut Teknologi Kelautan Buton. Foto: Biro Admim Pemprov Sultra.

Dalam sambutannya, Gubernur Ali Mazi menjelaskan sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara juga selaku Pembina Yayasan Sutra Raya 2020 menyampaikan terima kasih serta apresiasi kepada tamu undangan atas kesediaannya menghadiri acara ini, sesungguhnya acara ini sudah lama direncanakan tetapi baru dapat dilaksanakan pada kesempatan ini.

Beberapa saat yang lalu, baru saja mengikuti prosesi pelantikan rektor dan pejabat lain di lingkup Institut Tehnologi Kelautan Buton, untuk itu Ali Mazi menyampaikan selamat atas pelantikannya semoga dapat sukses menjalankan amanah yang diberikan menjadikan ITK Buton sebagai lembaga pendidikan terkemuka dan menjadi pilar masa depan kemajuan pembangunan sektor kelautan dan perikanan untuk memajukan daerah dan bangsa.

Bahkan Gubernur Ali Mazi bangga, ITK Buton yang baru didirikan sudan dipimpin oleh seorang profesor. Kata Gubernur Ali Mazi, hasil analisis potensi ekonomi sumber daya perikanan dan kelautan secara umum di Indonesia dan juga terdapat di Nusa Tenggara mencakup 11 sektor yaitu: Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya, Industri Pengolahan Hasil Perikanan, Industri Bioteknologi, Sumber Daya Wilayah Pulau Kecil, Hutan Mangrove, Pariwisata Bahari, Berhubungan Laut, Industri dan Jasa Maritim, Pertambangan dan Energi, dan Non Konvensional Resources.

“Sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara, saya menaruh harapan besar kepada rektor dan civitas akademik ITK Buton agar mengambil peran besar mengembangkan sumber daya Kelautan dan Perikanan terutama di daerah agar memberikan kontribusi besar dalam mengatasi masalah ekonomi sosial dan lingkungan khususnya di daerah ini melalui pengembangan sektor Kelautan dan Perikanan,” jelas Gubernur Ali Mazi.

Gubernur Ali Mazi sangat yakin bahwa ITK Buton secara perlahan dapat mewujudkan harapan besar ini rektor dan segenap sekitar akademik ITK Buton harus bekerja sama saling mendukung memajukan ITK Buton secara internal dan bersama dengan stakeholder yang meliputi pemerintah daerah industri swasta lembaga masyarakat media dan masyarakat secara luas memajukan ITK Buton kebutuhan secara eksternal.

Gubernur Ali Mazi menegaskan civitas ITK Buton tak boleh diam harus mempunyai cita dan ambisi besar harus mempunyai pemikiran besar harus membangun jaringan komunikasi dan kerjasama yang luas dan efektif mempunyai pandangan jauh ke depan selalu optimis serta berani membuat terobosan baru dan bertindak rasional. Civitas harus menciptakan image bahwa keunggulan ilmu-ilmu kelautan itu ada di Sulawesi Tenggara kalau orang mau bicara teknologi pertanian maka datanglah ke Institut Pertanian Bogor kalau mau berbicara soal teknologi perkapalan datanglah ke Institut Teknologi Surabaya kalau mau berbicara teknik sipil datanglah ke Institut Tehnologi Bandung dan apabila ingin mendalami ilmu kelautan secara utuh datanglah ke Institut Teknologi Kelautan Buton.

Kata Gubernur Ali Mazi, perwujudan harapan besar ini menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa untuk menempuh pendidikan di ITK Buton dan stakeholder lain untuk bekerjasama dalam mengembangkan sektor Kelautan dan Perikanan harapan masa depan tersebut dapat berupa alumni memperoleh lapangan kerja dengan mudah atau alumni dapat membangun usaha bermitra dengan perusahaan swasta yang telah maju atau alumni membuka lapangan kerja sendiri melibatkan tenaga kerja lain dalam usahanya. (Advetorial)